Jayapura (ANTARA News Papua) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui Dinas Pendidikan (Disdik) setempat mengimbau kabupaten/kota di wilayahnya memiliki lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Sekretaris Disdik Provinsi Papua, Protasius Lobya, di Jayapura, Selasa, mengatakan, hingga kini PAUD baru dimiliki kabupaten/kota hanya di wilayah perkotaan saja, namun pedalaman dan pinggiran belum ada.
"PAUD formal seperti Taman Kanak-Kanak (TK) di Papua hanya ada di kota saja, tetapi di daerah pinggiran dan pedalaman tidak ada, justru yang ada yakni PAUD sejenis sekolah minggu," katanya.
Menurut Protasius, Disdik Provinsi Papua sangat mendukung supaya semua kampung dan pemukiman masyarakat harus memiliki PAUD, karena keberadaannya penting di mana anak-anak sudah diperkenalkan huruf, warna, angka dan teman yang bukan tetangga, keluarga atau sejenisnya.
"Khusus di Bumi Cenderawasih, peranan PAUD sangatlah besar dalam persiapan anak setelah dari ?TK masuk ke jenjang yang lebih tinggi yakni Sekolah Dasar (SD)," ujarnya.
Dia menjelaskan, hasil penelitian UNICEF menyatakan bahwa anak yang melalui masa-masanya di tingkat PAUD, setelah itu baru masuk jenjang SD, biasanya menjadi juara dan berlanjut terus ke tingkat selanjutnya, bahkan jarang ditemui kasusnya berstatus putus sekolah.
"Karena itu secara nasional, seluruh istri Gubernur, Bupati dan Wali Kota dikukuhkan sebagai bunda PAUD, makanya kami bekerja sama dengan TP PKK di wilayah masing-masing untuk mendorong menyelenggarakan model PAUD yang terintegrasi," kata Protasius.
Dia menambahkan, contoh atau model PAUD yang terintegrasi telah diterapkan di Sentani, Kabupaten Jayapura dan Mamberamo, di mana diharapkan ke depan dapat dibentuk di kabupaten/kota lainnya di Papua.