Biak (ANTARA) - Stasiun Karantina Pertanian(SKP) Kelas 1 Kabupaten Biak Numfor, Papua, memusnahkan sebanyak 293 ikat atau 3.516 kilogram telur ayam ilegal yang dipasok dari Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis.
Pelaksana tugas Kepala SKP kelas 1 Biak Numfor Djibrael mengatakan pemusnahan itu dilakukan untuk mencegah masuknya penyakit yang bersumber dari hewan dan tumbuhan yang dipasok dengan kapal laut tidak dilengkapi dokumen karantina daerah asal.
Menurut dia, komoditi hewan dan tumbuhan yang dimusnahkan merupakan media pembawa hama dan penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tanaman karantina (OPTK).
Persyaratan yang tidak dipenuhi, pemilik telur ayam, menurut Djibrael, yakni tidak disertai sertifikat kesehatan, sertifikat sanitasi atau phytosanitary dari negara asal, tidak melalaui tempat pemasukan/pengeluaran yang ditetapkan.
"Pemilik telur tidak melaporkan dan menyerahkan kepemilikan dokumen kepada petugas karantina untuk dilakukan tindakan karantina. Jadi, pemusnahan ini sudah sesuai ketentuan undang-undang karantina," ujar Djibrael yang didampingi dokter hewan Yanuar TR.
Ia menambahkan, jajaran SKP kelas 1 Biak akan terus meningkatkan pengawasan terhadap lalu lintas barang kebutuhan pokok dan tumbuhan yang masuk melalui pelabuhan laut serta bandara.
Prosesi pemusnahan ribuan telur ayam ilegal dengan cara dimasukan ke dalam lubang dan dibakar untuk mencegah penyalagunaan telur ayam dari pihak tertentu.
Berita Terkait
PLN jual 1000 paket bahan pokok pasar murah di Nabire
Jumat, 29 Maret 2024 11:48
Perum Bulog Biak jamin stok beras kebutuhan lebaran terjamin aman
Jumat, 29 Maret 2024 11:46
Pertamina lakukan pemantauan SPBU di Kabupaten Nabire
Jumat, 29 Maret 2024 11:45
ANTARA berbagi takjil gratis bagi masyarakat Papua yang berpuasa
Jumat, 29 Maret 2024 9:43
BPBD imbau warga Mimika antisipasi kebakaran saat musim panas
Kamis, 28 Maret 2024 23:38
Pemkab Biak Numfor fasilitasi pengelolaan keuangan Dana Desa 257 kampung
Kamis, 28 Maret 2024 18:54
Dinkes Kota Jayapura tingkatkan kewaspadaan terhadap kasus DBD
Kamis, 28 Maret 2024 18:45
DLHK Kota Jayapura sebut timbulan sampah 241 ton setiap hari
Kamis, 28 Maret 2024 18:15