Komandan Pos (Danpos) Somografi Letda Inf Fransiskus N ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Selasa (2/4), mengatakan jembatan yang diperbaiki itu karena sudah tua dan lapuk termakan usia.
"Jadi, jembatan yang lama kami robohkan karena sudah lapuk dan tua, kemudian dibangun kembali," katanya.
Sebelumnya, kata dia, jembatan tersebut digunakan oleh warga sebagai akses untuk melintas ke pemukiman warga yang saling bersebelahan.
Namun karena kondisinya yang sudah lapuk, dan papannya yang bolong, sehingga warga lebih memilih turun melewati sungai untuk melintas di pemukiman sebelah.
"Mendengar keluhan warga dengan jembatan yang lapuk tersebut, kami kemudian mengajak masyarakat untuk bergotong royong merobohkan jembatan yang sudah lapuk dan membangun kembali jembatan tersebut sehingga bisa digunakan kembali," katanya.
Lebih lanjut, dia mengemukakan, kehadiran Satgas Yonif 725/WRG bukan hanya menjaga wilayah perbatasan dari penyelundupan ilegal atau pelintas batas ilegal serta ancaman lainnya.
"Namun juga hadir untuk membantu dan meringankan beban masyarakat seperti halnya di Kampung Somografi yang berbatasan langsung dengan PNG dan tidak bisa diakses menggunakan kendaraan roda 4 atau kendaraan roda 2, hanya bisa dengan berjalan kaki 3-4 jam melalui Kampung Ubrub," kata Fransiskus.
Kepala Kampung Somografi Isyaksam mengapresiasi atas apa yang dilakukan oleh Satgas Yonif 725/Woroagi khususnya Pos Somografi.
"Kami sangat berterima kasih atas apa yang dilakukan oleh anak-anak pos (satgas Yonif 725/WRG,red), dengan begitu masyarakat kami juga jadi lebih mudah, dan aman untuk melintas di pemukiman sebelah", ungkap Isyaksam.
TNI bantu warga perbatasan RI-PNG di Keerom perbaiki jembatan
Jadi, jembatan yang lama kami robohkan karena sudah lapuk dan tua, kemudian dibangun kembali
Jayapura (ANTARA) -
Satuan tugas (Satgas) pengamanan perbatasan (Pamtas) RI-Papua Nugini (PNG) dari Yonif 725/WRG bantu warga perbatasan memperbaiki jembatan yang rusak di Kampung Somografi, Distrik Web, Kabupaten Keerom, Papua.