Jayapura (ANTARA) - Sebanyak 123 siswa yang berasal dari berbagai SMP di Kabupaten Nduga, Papua, mengikuti ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP) di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, karena mengikuti orang tuanya mengungsi.
"Memang betul ada 123 pelajar SMP yang ikut orang tuanya mengungsi terpaksa mengikuti ujian di Wamena," kata Ketua Panitia Ujian Nasional Dinas Pendidikan Papua Laurens Wantik di Wamena, Selasa.
Dia mengatakan ujian dilaksanakan di sekolah milik Yayasan Pesat yang berlokasi di Potikelek, Wamena, ibukota Kabupaten Jayawijaya.
Sebanyak 123 pelajar itu terbagi dalam sembilan kelas dan seluruhnya mengikuti UNKP, kata Wantik.
Di Kabupaten Nduga, ujar dia, terdapat tujuh SMP. Namun dari tujuh SMP itu hanya SMP Negeri 1 Kenyam yang tetap melaksanakan ujian di sekolahnya di Kenyam, yakni tercatat 54 pelajar.
Sedangkan 123 pelajar lainnya yang awalnya bersekolah di SMP Negeri Yigi, SMP Negeri Mapnduma, SMP Negeri Gearek, SMP Negeri Wosak, SMP Negeri Mbua, dan SMP Negeri Mugi terpaksa mengikuti ujian di Wamena, jelas Wantik.
Para pelajar itu mengungsi bersama keluarga sesaat setelah terjadinya kasus penyerangan dan pembunuhan terhadap karyawan PT Istaka Karya awal Desember tahun lalu yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
Berita Terkait
UNBK-UNKP tingkat SMP/MTs di Papua digelar mulai Selasa
Senin, 22 April 2019 12:05
285 SMA sederajat di Papua laksanakan UNBK-UNKP
Kamis, 28 Maret 2019 19:35
UNPK dan UNBK tingkat SMK hari kedua di Papua berlangsung lancar
Selasa, 26 Maret 2019 15:57
Tujuh pelajar tidak ikut UNKP SMK di Kenyam
Senin, 25 Maret 2019 16:15
Hanya 18 peserta UNKP di SMK Kenyam
Minggu, 24 Maret 2019 18:46
29.332 Pelajar SMA dan SMK di Papua siap laksanakan UNBK dan UNKP
Selasa, 12 Maret 2019 15:49
Bupati Jayawijaya minta kepala distrik data pengungsi dari Nduga
Rabu, 17 November 2021 4:51
Mendagri diminta panggil Bupati Nduga terkait masalah pengungsi
Selasa, 10 Maret 2020 19:43