Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma'arif mengatakan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, akan mengikuti saran para ulama agar tidak menemui capres nomor urut 01 Joko Widodo ataupun perwakilannya saat ini.
Hal itu, kata Slamet, agar Prabowo tetap fokus mengawal penghitungan suara C1 agar tidak terjadi kecurangan.
"Ulama menyarankan jangan bertemu dulu, biarkan fokus dengan pekerjaannya masing-masing dan alhamdulillah beliau ikut saran itu demi kebaikan bersama," kata Slamet usai Rapat Pleno BPN Prabowo-Sandi di Jalan Kertanegara VI, Jakarta, Kamis.
Slamet mengatakan kalau antar-anak bangsa dan warga negara bertemu dipersilahkan saja namun saat ini sedang dalam proses pembuktian dugaan kecurangan Pemilu.
Karena itu, lanjutnya, para ulama menyarankan agar pertemuan Prabowo dan Jokowi dilakukan setelah ada keputusan resmi KPU RI.
"Karena kondisi saat ini masih sangat riskan di bawah karena pembuktian kecurangannya sangat tinggi untuk kita buktikan kecurangannya," ujarnya.
Karena itu dia menyarankan agar para pendukung dan relawan BPN Prabowo-Sandi fokus mengumpulkan C1 dan mengumpulkan bukti kecurangan.
Berita Terkait
212 ASN Pemprov Papua Tengah ikut ujian penyesuaian ijazah
Kamis, 28 Maret 2024 15:45
212 narapidana lapas dan rutan di Bali terima remisi Natal 2020
Sabtu, 26 Desember 2020 5:34
Helikopter PT NUH mendarat darurat di Paniai ketinggian 4.700 dpl
Jumat, 18 September 2020 12:09
Sukarelawan siapkan makanan untuk peserta Reuni 212
Senin, 2 Desember 2019 5:58
Polisi turunkan 9.000 personel amankan Reuni 212
Minggu, 1 Desember 2019 21:11
Polri: Tidak ada pergerakan massa terkait rencana Reuni 212
Kamis, 28 November 2019 17:49
Sidang MK - Massa mulai maju ke arah barikade kawat berduri
Kamis, 27 Juni 2019 14:23
Belum ada pergerakan massa di depan Gedung MK jelang sidang putusan
Rabu, 26 Juni 2019 9:18