Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan para pelaku industri konstruksi nasional harus menguasai teknologi 4.0 untuk meningkatkan daya saing di tingkat global.
"Inovasi teknologi pembangunan infrastruktur perlu terus dikembangkan sejalan dengan keinginan pemerintah dalam merealisasikan kebijakan industri 4.0 yang telah dicanangkan," katanya saat membuka acara Indonesia Construction Conference 2019 di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, penerapan industri 4.0 ditandai dengan perkembangan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi guna mencapai efisiensi yang tinggi dan kualitas produk yang lebih baik.
Menteri PUPR mengingatkan pemanfaatan teknologi tersebut harus memberikan nilai tambah bagi pelaksanaan pembangunan infrastruktur dan bukan sekedar ikut-ikutan atau mengikuti tren sesaat.
Ia juga mengingatkan bahwa industri 4.0 hanya instrumen, justru di belakangnya harus ada SDM yang handal.
"Untuk memenangkan kompetisi global, kebijakan di sektor konstruksi nasional harus diarahkan untuk menjadi lebih cepat, lebih murah, dan lebih baik," katanya.
Basuki mengungkapkan salah satu prinsip dasar yang harus dilakukan adalah dengan menerapkan building information modeling (BIM) atau teknologi konstruksi yang berbasis industri 4.0.
Dalam industri 4.0 melalui penerapan BIM, lanjutnya, database informasi dibuat dalam 3D model, yang digunakan untuk visualisasi setiap tahapan proyek.
Menteri PUPR juga memaparkan sejumlah aplikasi industri 4.0 yang sudah digunakan pihaknya antara lain Aplikasi Jalan Kita, yaitu aplikasi berbasis ponsel untuk memfasilitasi partisipasi masyarakat pengguna jalan dalam memberikan informasi terkait kondisi jalan dan jembatan di Indonesia.
Kemudian, ada pula aplikasi Drought and Flood Early Warning System, untuk mengukur seperti potensi banjir rob dan kondisi tinggi muka air laut, serta SIBAS RIPI, yaitu sistem informasi dan database online sebagai media koordinasi antarpelaku dalam perencanaan dan pelaksanaan infrastruktur PUPR yang mendukung pengembangan wilayah.
Sementara itu, Ketua Circle Construction Community, selaku penyelenggara Indonesia Construction Conference 2019, Hendrik Gosal menyatakan, pelaku konstruksi nasional sebenarnya telah menyadari akan ketertinggalan dalam mengadopsi teknologi 4.0 dibandingkan sektor lainnya.
Untuk itu, ujar dia, konferensi tersebut juga diharapkan menjadi semacam wake up call atau seruan pembangkit yang dapat menyadarkan kalangan industri konstruksi di Tanah Air.
"Konferensi ini sebagai langkah awal untuk pelaku konstruksi berbenah dalam rangka menyongsong transformasi digital yang telah berlangsung di seluruh dunia," katanya.
Hendrik juga menyatakan rasa apresiasinya terhadap pemerintah yang telah menyiapkan perangkat regulasi yang dibutuhkan terkait dengan transformasi teknologi tersebut.
Berita Terkait
Menteri PUPR siapkan "flood resilient city" menghadapi perubahan iklim
Rabu, 27 Oktober 2021 17:11
Menteri PUPR : Pembangunan prasarana PON XX Papua tuntas akhir Juli
Jumat, 16 Juli 2021 17:07
Menteri PUPR resmikan Tol Layang Pettarani Kota Makassar
Kamis, 18 Maret 2021 15:16
Menteri PUPR minta pembangunan jembatan darurat segera dikerjakan
Senin, 18 Januari 2021 15:29
Menteri PUPR Basuki tinjau lokasi banjir di Deli Serdang
Senin, 7 Desember 2020 16:04
Menteri PUPR Basuki: Piala Dunia U-20 momen miliki arena taraf internasional
Jumat, 6 November 2020 17:28
Menteri Basuki: Penataan KSPN Labuan Bajo NTT Selesai Desember 2020
Minggu, 13 September 2020 15:02
Presiden Jokowi perintahkan Menteri PUPR pulihkan Luwu pascabanjir bandang
Jumat, 17 Juli 2020 14:08