Jakarta (ANTARA) - Direktur LSM Padma Indonesia Gabriel Gowa mendesak pemerintah agar mendata jumlah tenaga kerja Indonesia di luar negeri, baik yang berangkat dengan prosedur resmi maupun yang berangkat dengan cara ilegal ke luar negeri.
Pasalnya menurut dia, pemerintah, dalam hal ini Kementerian Tenaga Kerja maupun BNP2TKI tidak memiliki data soal jumlah pekerja migran ilegal.
"Bank data kita sangat lemah, antarinstansi datanya tumpang tindih karena mereka tidak serius untuk mendata," kata Gabriel di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, penghitungan data WNI di luar negeri merupakan tugas Kementerian Luar Negeri.
"Ini tanggung jawab Kemlu. Harapan kami, (WNI yang berangkat secara) ilegal perlu juga ada bank datanya. Kemlu agar perintahkan semua KBRI, KJRI di seluruh dunia untuk mendata WNI yang tidak terdaftar melalui BNP2TKI, supaya kita tahu SDM kita di luar negeri ada berapa," katanya.
Ia berpandangan, bila pemerintah memiliki data teraktual terkait jumlah WNI yang bekerja di luar negeri secara ilegal tetapi memiliki kualitas SDM yang handal, maka pemerintah dapat membantu mereka agar dapat bekerja secara legal sehingga menguntungkan negara dari pemasukan devisa.
"Jangan sampai mereka (pekerja migran ilegal) ini orang-orang hebat tapi tidak didata. Kalau kita bisa mempersiapkan mereka mulai dari dalam negeri hingga keluar negeri, bisa berangkat sendiri atau melalui agen PPTKIS, maka kita punya SDM-SDM yang handal di internasional. Dan ini membantu pemasukan devisa negara," katanya.
Berita Terkait
Dubes Andriana: PMI kembali berdatangan penuhi lowongan pekerjaan di PNG
Rabu, 9 Agustus 2023 14:16
Kisah anak pekerja migran Indonesia bikin Mendagri Malaysia ikut terharu
Minggu, 16 Januari 2022 15:46
Menteri Erick Thohir: BUMN berkomitmen dukung pekerja migran Indonesia
Jumat, 13 Agustus 2021 3:27
UT wisuda sarjana 17 pekerja migran Singapura
Minggu, 13 Juni 2021 17:37
UT wisuda 25 pekerja migran asal Indonesia di Hongkong
Minggu, 25 April 2021 19:06
Timnas Belanda soroti isu pekerja migran di Qatar
Rabu, 24 Maret 2021 4:47
Peneliti UB: Pandemi perlambat pengiriman uang pekerja migran ke Malang
Jumat, 5 Februari 2021 14:03
Polres Majalengka tangkap tiga tersangka penyalur pekerja migran ilegal
Senin, 18 Januari 2021 16:01