Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjelaskan pernyataan yang dilontarkan oleh Menko Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto terkait penutupan media yang membantu melanggar hukum adalah ditujukan kepada akun media sosial abal-abal.
"Yang akan dimatikan itu kalau media yang abal-abal itu, dan yang sungguh tidak bertanggung jawab," kata Moeldoko ditemui di Gedung Bina Graha, Jakarta, Selasa.
Menurut Moeldoko, terdapat sejumlah akun media sosial yang meresahkan masyarakat melalui sebaran isu.
Dia mengimbau masyarakat untuk tidak salah mengartikan pernyataan Menko Polhukam tersebut.
"Sebenarnya arah dari apa yang dituju oleh Menko Polhukam itu adalah bahwa terhadap akun-akun atau media abal-abal yang sungguh-sungguh meresahkan itu memang perlu dipertimbangkan, dan kita tidak ingin media abal-abal itu menodai media yang sungguh-sungguh bekerja dan berdedikasi untuk bangsa dan negara," ujar Moeldoko.
Sebelumnya, Wiranto pada Senin (6/5/2019) mengatakan akan tegas terhadap penyebar isu sesat di media sosial.
Dia menambahkan penyebar berita bohong, hoaks dan fitnah diamati oleh pemerintah.
Selain itu, dirinya menegaskan pemerintah dapat menutup media yang membantu pelanggaran hukum demi keamanan nasional.
Berita Terkait
KSP Moeldoko sebut TNI/Polri perlu diberikan peran yang tepat untuk tugas operasi di Papua
Kamis, 6 Juli 2023 4:33
KSP Moeldoko: Papua tak berkurang dalam proses pembangunan
Kamis, 27 April 2023 18:58
Kepala KSP Moeldoko temui Kardinal Ignatius Suharyo di Katedral Jakarta
Senin, 6 Desember 2021 14:33
Moeldoko tekankan masalah COVID-19 adalah persoalan bersama
Rabu, 30 Desember 2020 16:16
Kepala SKP Moeldoko: Pemberian tanda kehormatan tidak ganggu independensi MK
Kamis, 12 November 2020 14:52
Kepala staf Kepresidenan Moeldoko: UU Cipta Kerja sesuai janji Presiden Jokowi
Sabtu, 17 Oktober 2020 13:12
Sebelum pelantikan, Jokowi akan terima tamu negara
Rabu, 16 Oktober 2019 17:20
KSP dibubarkan 19 Oktober dan akan dibentuk lembaga baru
Rabu, 16 Oktober 2019 17:02