Jakarta (ANTARA) - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil mengimbau masyarakat untuk tidak mengotori bulan suci Ramadhan dengan tindakan merusak.
"Kalau benar-benar kita umat Islam, umat yang mengidolakan Nabi Muhammad, umat yang menjunjung tinggi perdamaian, mengajak keharmonisan satu sama lain, maka hormatilah kesucian, kemuliaan bulan suci Ramadhan, syahrul Quran," kata Said Aqil saat ditemui di Kantor PB NU, Jakarta, Kamis.
Dia meminta masyarakat untuk menerima hasil keputusan KPU dengan lapang dada, dengan besar hati, dengan kepala dingin.
"Ini sifat negarawan yang harus kita tunjukkan, kepentingan utama negara, keutuhan negara. Jangan kepentingan kelompok, jangan apa-apa sesaat tapi keberlangsungan keutuhan negara," kata dia.
Dia mengatakan Indonesia harus belajar dari perpecahan yang terjadi di negara-negara mayoritas berpenduduk Islam seperti Afghanistan, Yaman, Suriah dan lainnya.
"Di Afganistan 40 perang saudara, padahal 100 persen beragama Islam. Di Irak sudah 1,5 juta orang mati. Di Yaman, Libia, Siria apalagi. Apa kita begitu? Naudzubillah," kata dia.
Oleh sebab itu, kata dia, masyarakat Indonesia harus menunjukkan kepada dunia bahwa kita umat islam Indonesia paham berdemokrasi dan bernegara.
Maka semua kepentingan kelompok harus dilebur menjadi kepentingan bersama.
Berita Terkait
Gus Yahya ucapkan terima kasih kepada KH Said Aqil Siroj
Jumat, 24 Desember 2021 12:56
KH Said Aqil harap Gus Yahya dapat pimpin NU lebih baik lagi
Jumat, 24 Desember 2021 12:54
Pemilihan Ketua Umum PBNU digelar Kamis malam
Kamis, 23 Desember 2021 16:35
Said Aqil bersyukur Indonesia miliki ulama yang nasionalis
Rabu, 22 Desember 2021 15:48
Kandidat Ketua Umum PBNU saling klaim dukungan terbanyak
Rabu, 22 Desember 2021 14:12
Said Aqil siap maju lagi calon Ketua Umum PBNU
Rabu, 8 Desember 2021 20:29
GP Ansor harapkan regenerasi ketua umum PBNU pada muktamar mendatang
Senin, 11 Oktober 2021 11:53
PBNU sampaikan belasungkawa atas gugurnya prajurit KRI Nanggala-402
Senin, 26 April 2021 8:36