Mexico City (ANTARA) - Pemerintah Meksiko pada Senin(24/6) berjanji akan mengidentifikasi ribuan jasad manusia, yang menumpuk di kamar mayat dan kuburan massal selama lebih dari satu dekade kekerasan antargerombolan, dan menuai kemarahan keluarga korban.
Pemerintah mengatakan awalnya akan mengalokasikan 400 juta peso (sekitar Rp293 miliar) termasuk memperbarui basis data forensik, mendirikan lima pusat forensik baru, mendatangkan para ahli dan menggunakan teknologi baru.
Lebih dari 200.000 orang tewas akibat kekerasan geng. Sementara itu, 40.000 orang lainnya hilang sejak mantan Presiden Felipe Calderon menerjunkan pasukan bersenjata untuk menangani kartel narkoba pada akhir 2006.
Presiden Andres Manuel Lopez Obrador, yang dilantik pada Desember, berjanji akan menghentikan pelanggaran hukum dan memberikan keadilan bagi keluarga korban. Ia menyebut pemerintahan sebelumnya sebagai pelanggar "hebat" HAM di negara tersebut.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Toulon Cup - Timnas Indonesia kandas usai kalah dari Meksiko 0-2
Senin, 6 Juni 2022 3:10
Gempa bumi bermagnitudo 7,4 guncang Meksiko
Rabu, 8 September 2021 12:38
Amerikat Serikat juara Piala Emas Concacaf usai taklukan Meksiko 1-0
Senin, 2 Agustus 2021 13:30
Mesut Ozil akuisisi klub di Liga Meksiko
Selasa, 13 April 2021 14:09
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador positif virus corona
Senin, 25 Januari 2021 10:30
Akhirnya, pemimpin Meksiko dan Brazil ucapkan selamat untuk Joe Biden
Rabu, 16 Desember 2020 14:02
Debut de Boer jadi pelatih Belanda ditandai kekalahan 1-0 dari Meksiko
Kamis, 8 Oktober 2020 6:38
Kasus virus corona di Amerika Latin sudah melebihi 7 juta
Jumat, 28 Agustus 2020 8:56