Jakarta (ANTARA) - Google membuat situs dokumentasi untuk sistem operasi Fuchsia sebagai alternatif jika suatu saat sistem operasi ponsel pintar Android tidak mampu bersaing dalam industri.
Situs untuk pengembang fuchsia.dev itu berisi instruksi dan cara bagaimana pengembang dapat menggunakan sistem operasi yang masih dalam tahap awal itu, termasuk perangkat lunak pendukungnya, seperti dikutip dari laman Android Police, Minggu.
Situs Fuchsia juga menjelaskan bagaimana sistem operasi itu bekerja. Fuchsia berbeda dengan Android yang berjalan dengan kernel Linux. Fuchsia menggunakan microkernel Zircon, yang sebelumnya bernama Magenta.
Menurut laman Phone Arena, pengembang Android dapat menggunakan lintas platform Flutter SDK untuk menyusun aplikasi mereka ke versi Fuchsia.
OS Fuchsia pada November 2018 menyatakan dukungan untuk chip Huawei Kirin 970 dan sistem operasi itu dimasukkan ke ponsel Honor Play.
Pada 2017, sebuah video menunjukkan ponsel yang memakai OS Fuchsia yang baru saja dikembangkan. Ponsel itu menggunakan tampilan antarmuka khusus bernama Armadillo.
Berita Terkait
SMA Wamena pegunungan Papua ujian dengan google forms
Jumat, 6 Mei 2022 17:37
Google perketat aturan iklan untuk konten perang
Kamis, 24 Maret 2022 12:14
Google berikan fitur deteksi kondisi kabel buruk di layanan Android Auto
Sabtu, 19 Maret 2022 13:50
YouTube setop seluruh layanan berbayar di Rusia
Jumat, 11 Maret 2022 4:04
Google blokir media milik Rusia dari penghasilan iklan
Minggu, 27 Februari 2022 17:29
Google Cloud kenalkan pelacak jejak karbon dan citra satelit
Rabu, 13 Oktober 2021 11:14
Ketua DPD LaNyalla apresiasi keragaman budaya yang ditampilkan Google Doodle
Rabu, 18 Agustus 2021 21:06
Dua veteran Google pimpin konten Noice
Rabu, 18 Agustus 2021 18:18