Washington (ANTARA) - Pentagon, markas departemen pertahanan Amerika Serikat, pada Selasa (2/7) mengatakan peluncuran rudal China baru-baru ini di Laut China Selatan telah "mengganggu" dan bertentangan dengan janji China yang tidak akan melakukan militerisasi jalur perairan bersengketa.
Laut China Selatan merupakan biang permasalahan dalam hubungan Amerika Serikat dan China, selain perang dagang, sanksi AS dan Taiwan.
Kedua negara kerap saling melemparkan pernyataan pedas pada pada masa lalu atas apa yang menurut Washington merupakan militerisasi Beijing terhadap Laut China Selatan dengan membangun fasilitas militer di pulau dan terumbu karang buatan.
Pejabat AS, yang meminta namanya dirahasiakan, mengungkapkan bahwa China melakukan uji coba sejumlah rudal balistik antikapal selama akhir pekan.
"Tentu saja Pentagon mengetahui peluncuran rudal China dari struktur buatan manusia di Laut China Selatan dekat Pulau Spratly," kata juru bicara Pentagon, Letnan Kolonel Dave Eastburn.
"Saya tidak akan berbicara atas nama negara berdaulat di kawasan tersebut, tetapi saya yakin mereka sepakat bahwa perbuatan PRC bertentangan dengan klaim mereka yang ingin menghadirkan perdamaian di kawasan tersebut. Jelas tindakan seperti ini menjadi pemaksaan yang bertujuan mengintimidasi pengaku (Laut China Selatan) lainnya," kata Eastburn. PRC merupakan singkatan dari People's Republic of China (Republik Rakyat China).
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Korut kembali luncurkan rudal balistik
Sabtu, 24 Agustus 2019 16:04
Korea Utara luncurkan rudal untuk peringatkan AS
Rabu, 7 Agustus 2019 10:03
Presiden AS: Peluncuran rudal Korut baru-baru ini tidak langgar kepercayaan
Sabtu, 11 Mei 2019 21:46
Menhan Prabowo terima kunjungan Komandan Komando AS wilayah Indo-Pasifik
Senin, 21 Maret 2022 18:57
Setelah protes Amerika, China kerahkan pesawat pengebom terbaru di LCS
Sabtu, 1 Agustus 2020 16:10
Bakamla soroti perkembangan situasi keamanan wilayah Laut Natuna Utara dan LCS
Kamis, 16 Juli 2020 5:23
Kasal Laksamana Yudo Margono tegaskan TNI AL tetap berpatroli saat pandemi
Rabu, 20 Mei 2020 14:03
Pangkogabwilhan I tegaskan tidak akan perang di Natuna
Sabtu, 4 Januari 2020 14:42