Seoul, Korea Selatan (ANTARA) - Angka kurang gizi dan penyakit meningkat di Korea Utara saat negara itu hanya bisa memanen pangan separuh dari yang diharapkan, kata Federasi Palang Merah dan Masyarakat Sabit Merah Internasional (IFRC), Kamis.
Lembaga bantuan internasional serta media negara Korea Utara telah memperingatkan bahwa cuaca tidak menentu, yang diwarnai kemarau dan banjir, serta akses terbatas ke sumber daya dapat mengakibatkan krisis pangan di negara tersebut. Korea Utara menghadapi pembatasan ketat internasional gara-gara tindakan pemimpinnya, Kim Jong Un, mengembangkan senjata nuklir dan rudal balistik.
"Kami sudah menyaksikan dampak kemarau bagi rakyat yang rentan," kata Mohamed Babiker, Kepala Kantor IFRC di Korea Utara, di dalam satu pernyataan.
"Angka kurang gizi dan penyakit, yang menular melalui air seperti diare dan radang usus besar, meningkat," katanya.
Setelah penilaian pada Mei menyimpulkan bahwa panen tahun ini akan kurang dari separuh yang semestinya, IFRC mengeluarkan dana 250.000 franc Swiss (sekitar Rp3,5 miliar) untuk mengerahkan pompa air bergerak, yang bisa menggandakan hasil panen di daerah yang menjadi sasaran, kata organisasi itu.
"Pompa air dan pasokan irigasi dapat membuat perbedaan besar," kata Babiker. Ia menyerukan bantuan 472.000 franc Swiss (sekitar Rp6,6 miliar) lagi untuk tambahan pasokan pertanian dan kebersihan.
Korea Utara meningkatkan impor pupuk dan produk pangan tahun lalu, demikian data perdagangan yang dikumpulkan oleh PBB.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Korut diduga meluncurkan rudal balistik
Selasa, 11 Januari 2022 15:04
Joe Biden tidak berniat temui Kim Jong Un
Selasa, 30 Maret 2021 13:43
Adik pemimpin Korut kecam presiden Korsel Moon karena kritik uji coba rudal
Selasa, 30 Maret 2021 9:41
Lewat air mata dan ucapan maaf, Kim Jong Un ingin rebut simpati rakyat Korut
Rabu, 14 Oktober 2020 3:15
Kim Jong Un sampaikan maaf atas penembakan warga Korsel terkait virus corona
Jumat, 25 September 2020 15:17
Kim Jong Un minta pejabat antisipasi virus corona dan topan
Rabu, 26 Agustus 2020 9:01
Pemimpin Korut Kim Jong Un: tidak akan ada perang lagi berkat senjata nuklir
Selasa, 28 Juli 2020 9:18
Kim Jong Un: Bisa dikatakan virus corona telah masuk ke Korut
Minggu, 26 Juli 2020 12:10