Jayapura (ANTARA) - Komunitas Sastra Papua (Kosapa) menggandeng mahasiwa Universitas Gajah Mada (UGM) menggelar pelatihan menulis karya ilmiah kepada pemuda dari berbagai kampus di Kota dan Kabupaten Jayapura.
Koordinator Kosapa Hengky Yeimo di Kota Jayapura, Jumat malam, mengatakan pelatihan itu digelar sejak Kamis (1/8) pagi di aula Museum Loka Budaya Uncen yang juga melibatkan peserta dari kalangan pemuda yang berlatar belakang organisasi.
"Kegiatan ini bertujuan untuk membagi ilmu kepada anak-anak muda Papua, terutama para pemuda, untuk bagaimana belajar menulis karya ilmiah yang baku, sesuai dengan kaidah yang ada," katanya tanpa menyebutkan jumlah peserta latihan tersebut.
Ia mengatakan penulisan karya ilmiah jauh berbeda dengan menulis berita, artikel, opini, atau tulisan panjang yang biasa dipelajari bersama-sama dalam Kosapa.
"Karya ilmiah ini penting juga untuk para pemuda atau khususnya mahasiswa yang akan turun praktik lapangan untuk penelitian, sehingga kami berinisiatif untuk menggelar kegiatan ini. Yah, memfasilitasi mereka untuk dapat ilmu baru," katanya.
Yeimo berharap, para pemuda yang ikuti kegiatan tersebut bisa mendapatkan ilmu dari mentor, sesama mahasiswa dari UGM.
"Jadi, latihan ini melibatkan mahasiswa antropologi dan psikologi dari UGM, yakni Chenny Wongkar, Frannceline Anggia, dan Fujaun Janatar," katanya.
Pada kesempatan terpisah, Chenny Wongkar mengatakan ia bersama rekan-rekannya dari UGM sebenarnya sedang melakukan penelitian selama di Kota Jayapura dan sekitarnya.
"Nah, di sela-sela aktivitas kami, setelah melakukan komunikasi dengan teman-teman Kosapa, akhirnya bersepakat untuk melakukan pelatihan menulis karya ilmiah kepada sesama teman-teman kita, pemuda Papua," katanya dalam rilis yang diterima ANTARA.
Dia menjelaskan pelatihan karya tulis ilmiah dilakukan dengan cara meneliti fenomena yang menjadi "subject mater" atau sasaran penelitian, berdasarkan metotodologi ilmiah.
"Karena tidak didasarkan kepada asumsi dan spekulasi yang belum teruji kebenarannya. Pada umumnya karya tulis ilmiah harus mencakup gagasan sebagai jawab solutif atas permasalahn yang diangkat," katanya.
Chenny mengaku bangga telah membagi ilmu dengan sesama mahasiswa, khususnya para pemuda Papua.
"Ini sebagai bentuk pengharagan kepada kami. Bahwa kami bisa berbagi ilmu dan pengalaman dengan rekan-rekan kami, pemuda Papua. Saya mewakili teman-teman menyampaikan terima kasih juga kepada Kosapa," kata dia.
Salah seorang peserta pelatihan, Elias Gobay, mengapresiasi pelatihan menulis karya ilmiah tersebut.
Ia berharap ada pelatihan yang sama atau lainnya pada waktu yang akan datang.
"Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi saya dan teman-teman di sini, apalagi dalam melakukan penelitian pada akhir studi kami. Ini sangat membantu juga untuk lakukan penelitian lain terhadap isu-isu kekinian di Papua," katanya.
Berita Terkait
Tokoh adat imbau masyarakat tak rusak CAP Cycloop Papua
Rabu, 24 April 2024 11:32
Dispar Kota Jayapura jadikan Kampung Nelayan Hamadi destinasi wisata
Rabu, 24 April 2024 2:39
Pemkot Jayapura apresiasi program gerakan transisi PAUD ke SD menyenangkan
Selasa, 23 April 2024 20:06
BI Papua: Penyerapan uang selama libur lebaran capai Rp1,45 triliun
Selasa, 23 April 2024 20:04
Pemkab Biak Numfor salurkan dana hibah pilkada KPU sebesar Rp16,4 miliar
Selasa, 23 April 2024 18:52
Trafik Internet di Wilayah Maluku dan Papua naik 8,55 persen
Selasa, 23 April 2024 18:26
Pemprov Papua: Harga bahan pokok di Kota Jayapura stabil
Selasa, 23 April 2024 16:51
DPKP Biak Numfor sediakan lahan satu hektare tanam cabai-sayuran
Selasa, 23 April 2024 13:35