Jakarta (ANTARA) - Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengatakan partainya akan memutuskan sikap politiknya pada September 2019, apakah masuk dalam pemerintahan atau menjadi oposisi yang konstruktif.
"Sampai saat ini kita belum bicara soal koalisi atau oposisi, kami di internal juga belum mendiskusikan hal itu, mungkin di bulan September kami ada event nasional untuk mendiskusikannya," kata Riza di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat.
Menurut dia, Partai Gerindra telah sepakat menyerahkan sepenuhnya kepada Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto untuk menentukan sikap politik partai dan kemungkinan sikap tersebut akan diputuskan pada September mendatang.
Namun dia belum bisa memastikan apakah di bulan September itu akan dilaksanakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) atau Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gerindra.
"Tiap partai di bulan Agustus-September itu ada even nasional, tidak hanya Gerindra, ada Demokrat, PAN dan PKS untuk memutuskan arah kebijakan politik ke depan," ujarnya.
Riza mengatakan dalam even nasional yang masih dimatangkan konsepnya itu, ada tiga agenda yang akan dibahas di dalamnya.
Ketiga agenda tersebut menurut dia, evaluasi pelaksanaan Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif 2019, persiapan Pilkada 2020, dan menentukan sikap politik partai ke depan.
Berita Terkait
Gerindra Biak Numfor siapkan tim pemenangan Capres Prabowo Subianto
Senin, 2 Januari 2023 17:53
Gerindra tegaskan tak setuju penundaan Pemilu 2024
Rabu, 2 Maret 2022 0:30
Hasil survei tunjukkan elektabilitas PDIP-Gerindra unggul akhir 2021
Kamis, 30 Desember 2021 20:38
Gerindra: Dukungan Prabowo maju Pilpres 2024 datang dari 12 provinsi
Jumat, 22 Oktober 2021 17:46
Fraksi Gerindra DPRD Mimika tolak anggaran Gereja Kingmi Mile 32 Timika
Rabu, 20 Oktober 2021 3:50
Sekjen Hasto: Pertemuan PDIP dan Gerindra momen nostalgia
Selasa, 24 Agustus 2021 15:04
Wakil Ketua dewan pembina Gerindra Rachmawati Soekarnoputri meninggal dunia
Sabtu, 3 Juli 2021 10:36
Pengamat: Duet Prabowo-Puan Maharani paling mungkin diwujudkan di Pilpres 2024
Kamis, 10 Juni 2021 13:55