Jayapura (ANTARA) - Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf Rodja mengatakan apabila aparat keamanan non organik (pasukan penugasan) ditarik dari wilayah penugasan di Kabupaten Nduga, apakah bupati setempat dapat menjamin keamanan warga sipil dan anggota TNI-Polri yang bertugas di kawasan itu.
Mengingat selama ini yang terjadi di wilayah itu warga sipil tidak mendapat rasa aman akibat adanya gangguan dari kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) yang ada di wilayah itu.
"Selain mengganggu bahkan membunuh masyarakat sipil, kelompok tersebut juga menyerang aparat keamanan yang bertugas di wilayah itu," kata Kapolda Papua Irjen Pol Rodja kepada wartawan di Jayapura, Kamis.
Ia mengatakan bila aparat keamanan non organik ditarik dari Kabupaten Nduga maka anggota TNI-Polri yang bertugas di kawasan itu jumlahnya menjadi minim sehingga anggotanya dapat menjadi sasaran empuk KKSB.
Bahkan akhir Desember 2018, KKSB pimpinan Egianus Kogoya melakukan pelecehan seksual terhadap guru yang selama ini bertugas di berbagai wilayah di Kabupaten Nduga.
KKSB juga menyerang para pekerja yang sedang melaksanakan pembangunan jembatan, kata Rodja seraya menambahkan, akibat sejumlah peristiwa yang menimbulkan korban jiwa menyebabkan pelaksanaan pembangunan jalan di Nduga dilaksanakan anggota TNI AD.
“Saya sempat bertanya kepada Bupati Nduga dalam pertemuan di Kenyam, Selasa (13/8) lalu terkait pernyataan permintaan untuk menarik pasukan non organik yang disampaikan saat bertemu dengan Ketua DPR RI beberapa waktu lalu namun tidak ada jawaban yang tegas,” ujar Rodja sembari menyayangkan tidak adanya koordinasi dengan dirinya selaku penanggung jawab kamtibmas.
"Mendapat pertanyaan tersebut, Bupati Nduga hanya menyampaikan permintaan maaf dan akan melakukan koordinasi dengan saya selaku Kapolda Papua," kata Irjen Pol Rodja yang mengaku berkunjung ke Kenyam bersama Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Yoshua Sembiring.
Mantan Kapolda Papua Barat itu menegaskan keberadaan TNI-Polri di Nduga bukan untuk membunuh masyarakat melainkan menjaga keamanan dari gangguan KKSB.
“Keberadaan TNI-Polri di kabupaten Nduga atau di daerah lainnya di Papua untuk menjaga keamanan masyarakat,” ujarnya.
Berita Terkait
Pangdam XVII:PJ Bupati Nduga utus warga antar obat untuk sandera
Jumat, 16 Februari 2024 16:07
Kapolda: Pilot Susi Air masih berada wilayah Kabupaten Nduga
Rabu, 7 Februari 2024 13:38
Kasatgas Humas DC: Pj Bupati Nduga negoisasikan pembebasan pilot
Kamis, 1 Februari 2024 15:35
Pangdam XVII: Kampung di Nduga kosong ditinggal warganya mengungsi
Jumat, 26 Januari 2024 15:32
Pangdam XVII/Cenderawasih: Pembebasan sandera kedepankan Polri-Pemda Nduga
Kamis, 4 Januari 2024 18:38
Satgas Yonif 411/Pandawa Kostrad gagalkan pasokan senpi ke Nduga
Senin, 20 November 2023 12:38
Pangdam XVII/Cenderawasih: Warga Nduga masih mengungsi takut gangguan KKB
Selasa, 10 Oktober 2023 15:13
Pesawat Asian One kecelakaan saat "take off" di Bandara Kenyam Kabupaten Nduga
Senin, 9 Oktober 2023 12:49