Moskow (ANTARA) - Rusia tidak akan mengerahkan peluru-peluru kendali (rudal) baru sepanjang Amerika Serikat melakukan hal yang serupa di Eropa dan Asia, Kata Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, Ahad, setelah penarikan Washington dari pakta senjata era-Soviet.
AS secara resmi meninggalkan perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak Menengah (INF) dengan Rusia awal bulan ini, setelah menuding Moskow melanggar perjanjian tersebut dan mengerahkan satu tipe misil yang dilarang, tuduhan-tuduhan yang dibantah Kremlin.
Rusia juga menarik diri dari perjanjian itu, tetapi Shoigu mengatakan pihaknya tidak mempunyai rencana mengerahkan peluru-peluru kendali baru.
"Kami masih berpegang teguh pada itu. Jika sistem-sistem seperti tak dikerahkan di Eropa (oleh Washington), kami tidak akan melakukan apa-apa di sana," kata dia kepada saluran TV Rossiya-24, demikian kantor berita Interfax.
Pakta itu melarang peluru-peluru kendali darat dengan jangkauan antara 310 dan 3.400 mil (500-5.500 km), sehingga mengurangi kemampuan kedua negara itu untuk melancarkan serangan nuklir dalam waktu singkat.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperingatkan bahwa Moskow akan mulai mengembangkan misil-misil darat dengan jangkauan pendek dan menengah jika AS mulai melakukan hal yang sama setelah tidak ada lagi perjanjian kendali senjata.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Mayor Inf Gunawan menjabat Danyon 756/WMS Wamena
Kamis, 22 Juni 2023 15:37
Mayor Zulfikar meraih gelar doktor di Perbatasan RI-PNG
Selasa, 13 Juni 2023 18:31
Letkol Inf Henry Widodo jabat Dandim 1701 Jayapura
Sabtu, 11 Maret 2023 17:28
Kapten Inf DK terdakwa kasus mutilasi Timika meninggal di Jayapura
Sabtu, 24 Desember 2022 19:02
Kol Inf JO Sembiring jabat Danrem 172/PWY
Rabu, 15 Juni 2022 18:43
Letkol Inf Justianus Manalu menjabat Dandim 1708 Biak
Minggu, 16 Januari 2022 3:20
Letkol Inf Ricard Sangari jabat Dandim 1701 Jayapura
Senin, 20 Desember 2021 3:03
Kolonel Inf Aqsha Erlangga jabat Kapendam XVII/Cenderawasih
Senin, 13 Desember 2021 20:13