Biak (ANTARA) - Masyarakat adat Kabupaten Biak Numfor, yang tergabung dalam forum peduli keadilan Papua menuntut pemerintah segera mengusut tuntas pelaku rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya da Malang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
"Kami warga Biak Numfor menolak segala bentuk aksi rasisme terhadap orang asli Papua terutama yang dialami mahasiswa di Surabaya dan Malang," ujar Ketua Forum Keadilan untuk Papua Biak Willem Rumpaidus saat demonstrasi damai di Kantor Bupati Biak di Jalan Majapahit, Biak, Rabu.
Forum keadilan untuk Papua mendesak pemerintah melalui Gubernur Papua Lukas Enembe dan Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap dapat meneruskan aspirasi penolakan aksi rasisme orang Papua kepada Presiden Joko Widodo, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, dan Kepala Kepolisian Indonesia Jenderal Polisi Tito Karnavian.
Sementara itu, Naap mengakui, adanya perlakuan rasisme terjadi pada mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang serta beberapa daerah lain di Pulau Jawa telah menimbulkan gejolak sosial bagi warga Papua di sejumlah daerah.
"Secara pribadi tindakan rasisme, saya sebagai orang asli Papua sangat menolak hal ini karena ini melukai perasaan orang Papua yang juga bagian dari NKRI," kata Naap.
Ia mengakui, penolakan warga Biak terhadap aksi rasisme sangatlah beralasan karena ini menyangkut harga diri orang asli Papua.
"Saya menerima aspirasi warga Biak terhadap kasus rasisme. Kepala masyarakat yang diwaliki forum peduli keadilan yang telah menyerahkan aspirasi tuntutan akan dilanjutkan kepada Gubernur Papua Lukas Enembe di Jayapura dan pemerintah pusat di Jakarta untuk ditindaklanjuti," kata Naap didampingi Komandan Kodim 1708/BN Letnan Kolonel Infantri Ricardo Siregar saat menerima aksi demo damai warga Biak,Rabu.
Pada demonstrasi rasa damai di halaman upacara Kantor Bupati Biak dilakukan orasi Ketua Kain Karkara Biak (dewan adat) Manpun Apolos Sroyer, Rumpaidus serta beberapa perwakilan perempuan, pemuda dan adat berlangsung di tengah terik matahari.
Seratusan aparat kepolsian, Satpol PP dan aparat ientelijen TNI-Kepolisian Indonesia tampak bersiaga menjaga demo damai warga Biak berlangsung secara tertib menyerahkan aspirasi tuntutan penuntasan kasus rasisme dan menolak segala perlakuan rasisme yang bertentangan dengan HAM.
Berita Terkait
Raker LLDIKTI XIV sebut 13.760 mahasiswa Papua terima beasiswa pendidikan
Senin, 22 April 2024 18:23
YPMAK: Mahasiswa Mimika studi di Jakarta selalu dipantau mitra
Kamis, 11 April 2024 0:16
Pemprov Papua realisasi bayar biaya studi mahasiswa Papua Unggul Rp90 miliar
Minggu, 7 April 2024 19:37
Pemkab Biak sediakan biaya kuliah mahasiswa Papua unggul Rp20 miliar
Kamis, 4 April 2024 17:41
Pemkab Jayapura bantu Pemprov Papua bayar beasiswa Papua unggul OAP Rp27 miliar
Senin, 1 April 2024 17:55
PT Telkomsel beri penghargaan ke tiga mahasiswa Papua Maluku
Senin, 18 Maret 2024 21:28
Pemkab Biak siapkan Rp12 miliar membayar tunggakan studi Papua Unggul
Jumat, 1 Maret 2024 19:09
Pemprov Papua dan Dubes Australia bahas program beasiswa mahasiswa
Senin, 26 Februari 2024 18:36