Wamena (ANTARA) - Bupati Jayawijaya, Provinsi Papua, Jhon Richard Banua mengatakan, hingga kini belum ada informasi resmi terkait rencana demonstrasi terkait kejadian berbau rasisme terhadap mahasiswa Papua di Jawa Timur beberapa waktu lalu.
Bupati di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Kamis, mengatakan, pemerintah siap mendengarkan apabila ada rencana penyampaian aspirasi.
"Belum ada yang ingin menyampaikan aspirasi. Mudah-mudahan tidak ada karena Gubernur Jawa Timur sudah menyampaikan permohonan maaf," katanya.
Ia mengimbau masyarakat Jayawijaya terus menjaga keamanan dan kenyamanan.
Jhon Banua mengatakan, pemkab, TNI/Polri terus melakukan patroli gabungan untuk mengantisipasi pihak ketiga yang memprovokasi warga dan menyebabkan kericuhan.
"Kalau memang ada yang mau menyampaikan aspirasi kami terima, tapi tidak membuat kegiatan yang melanggar hukum," katanya.
Sebelumnya Wakil Bupati Jayawijaya Marthin Yogobi mengatakan, patroli gabungan akan berlangsung selama seminggu.
Marthin mengharapkan penegak hukum menindak pengucap rasisme yang melukai dan membuat masyarakat marah.
Berita Terkait
Pj Gubernur: Ikut Inacraft bagian perkenalan budaya Papua Pegunungan
Jumat, 1 Maret 2024 17:13
Pemkab Jayawijaya raih penghargaan MCP 2023
Senin, 20 November 2023 14:42
SMKN Lima-Jayawijaya Dirgantara bekerja sama tingkatkan kompetensi siswa
Senin, 20 November 2023 13:22
Bupati Banua: pemda beli hasil pertanian perkuat pangan lokal
Sabtu, 7 Oktober 2023 16:54
Pemkab Jayawijaya penuhi kebutuhan listrik di Pugima
Jumat, 6 Oktober 2023 12:58
Pemkab Jayawijaya masih tunggu tindak lanjut pembangunan rumah sakit vertikal
Senin, 25 September 2023 16:30
Bupati Jayawijaya sebut pembangunan lima puskesmas rampung pada 2023
Senin, 25 September 2023 16:24
Pemkab Jayawijaya apresiasi RRI Wamena jadi media multiplatform
Senin, 25 September 2023 16:12