Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua berharap pembatasan akses internet dalam upaya mencegah peredaran hoaks segera diakhiri dan layanan internet dipulihkan sebagaimana semula karena kondisi wilayah Papua sudah kondusif.
Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Provinsi Papua Muhammad Musaad di Jayapura, Senin, mengatakan bahwa pembatasan akses internet yang berlangsung selama satu pekan ini mengganggu aktivitas pemerintahan dan warga.
"Kami sangat berharap pembatasan layanan internet ini dapat lebih selektif di mana situasi Papua juga sudah kondusif," katanya.
Dalam pemerintahan, ia mengatakan, pembatasan layanan internet mengganggu komunikasi dan interaksi antara pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan pembangunan.
Ia menambahkan, "Internet juga sudah bukan lagi kebutuhan mewah namun sudah menjadi kebutuhan utama dan sehari-hari masyarakat."
Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan dilanjutkan berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh aparat penegak hukum dan instansi terkait pada Jumat (23/8).
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, pemerintah menyimpulkan bahwa meskipun situasi dan kondisi di beberapa kota/kabupaten di Papua berangsur pulih, namun distribusi dan transmisi informasi bohong, provokatif, dan rasis masih terbilang tinggi.
Berita Terkait
Diskominfo dapat tambahan jaringan internet 10 MG dari Kemkominfo
Senin, 4 Maret 2024 9:57
PemanTIK Jayapura: Internet sangat baik untuk generasi muda Papua
Kamis, 29 Februari 2024 19:25
Pemasangan Fiber optik berikan layanan maksimal bagi OAP
Senin, 26 Februari 2024 14:50
Diskominfo Papua siapkan layanan internet VSAT pendidikan di Biak
Minggu, 11 Februari 2024 17:51
Telkomsel: Layanan telekomunikasi-internet Merauke telah pulih
Jumat, 9 Februari 2024 14:29
KPU Papua minta anggota KPPS terkendala jaringan internet gunakan HP Android
Rabu, 7 Februari 2024 22:17
Pemkab Mimika harap akses telekomunikasi stabil saat Pemilu 2024
Rabu, 7 Februari 2024 19:16
Pemprov Papua kembali lanjutkan program internet gratis 2024
Kamis, 1 Februari 2024 15:37