Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menyayangkan aksi penjarahan yang dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab pascaunjuk rasa pada Kamis (29/8) dan menyebabkan kerugian material.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua Hery Dosinaen, di Jayapura, Senin, mengatakan aksi penjarahan tersebut juga terjadi di kompleks perkantoran Gubernur Dok II Jayapura.
"Kantor gubernur dibongkar, dijarah, diambil barang-barangnya di hampir semua ruangan kerja yang ada," katanya.
Menurut Hery, dengan adanya kejadian ini maka Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Papua tidak dapat memberikan pelayanan publik seperti biasa kepada masyarakat.
"Para ASN di lingkungan Pemprov Papua juga merasa trauma akan adanya kejadian ini sehingga diharapkan tidak terprovokasi dengan kondisi yang ada," ujarnya.
Dia mengimbau masyarakat tidak terpengaruh dengan kelompok-kelompok tertentu yang memiliki kepentingan untuk membuat situasi menjadi kacau di tanah ini.
"Kami harapkan siapapun dia di Tanah Papua ini, dapat menjaga kedamaian Bumi Cenderawasih dan harus bisa mengendalikan diri atas situasi dan kondisi kini," katanya lagi.
Dia menambahkan sudah pasti ada ASN yang merasa takut untuk datang ke kantor dengan situasi dan kondisi ini, apalagi semua instrumen dan peralatan kantor sudah dijarah, maka pada Selasa (3/9) direncanakan akan dilaksanakan aksi bersih-bersih di lingkungan Pemprov Papua.
Berita Terkait
Pemkab Biak Numfor beri pendampingan buat kemasan produk UMKM OAP
Jumat, 19 April 2024 17:14
Dinas Perikanan Jayapura komitmen tingkatkan SDM nelayan OAP
Jumat, 19 April 2024 16:24
Disperindagkop Kota Jayapura sebut tiga ribu UMKM sudah mandiri
Jumat, 19 April 2024 15:54
Polsek Wamena Kota tangkap pembuat minuman lokal beralkohol
Jumat, 19 April 2024 15:53
Pelindo Jayapura: Triwulan satu bongkar muat capai 21.798 TEUs pada 2024
Jumat, 19 April 2024 15:52
Polda Papua limpahkan empat tersangka kasus korupsi Mamteng ke Kejati
Jumat, 19 April 2024 15:51
Kasus 3.000 batang kayu ilegal Jayapura dinaikkan ke penyidikan
Jumat, 19 April 2024 14:07
KLHK: Menanam satu pohon untuk hasilkan oksigen
Jumat, 19 April 2024 14:05