Jayapura (ANTARA) - Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal mengakui, senjata api milik TNI AD yang diambil massa pendemo digunakan untuk menyerang aparat keamanan di Deiyai hingga terjadi kontak senjata.
Berdasarkan laporan yang diterima 10 pucuk senpi jenis SS 1 yang diambil pendemo setelah membunuh anggota TNI digunakan menyerang dan menembaki aparat keamanan.
“Kontak tembak tidak bisa dihindari karena massa pendemo sudah menyerang anggota,” kata Kamal di Jayapura, Selasa.
Diakui, awalnya aksi demo berjalan aman namun tiba-tiba sekitar 1.000an warga bergabung dan beberapa pendemo melakukan penyerangan ke aparat keamanan hingga menyebabkan satu anggota TNI AD meninggal dan 10 pucuk senpinya diambil pendemo.
Dalam insiden tersebut tercatat satu anggota TNI AD meninggal dan enam anggota TNI-Polri terluka .
Ketika ditanya tentang jumlah korban dari pendemo meninggal dalam insiden tersebut, Kamal mengatakan, pendemo yang meninggal tercatat empat orang dan 16 luka-luka.
Penyidik Polres Paniai telah menetapkan 10 orang sebagai tersangka dan saat ini sudah ditahan.
Berita Terkait
Dandim Biak Numfor cek kesiapan personel hadapi perkembangan terkini
Rabu, 26 Oktober 2022 16:45
Kejati Papua selidiki dugaan korupsi Rp85 miliar Dishub Mimika
Sabtu, 27 Agustus 2022 19:15
205 personel Brimob Polda Sumut pulang penugasan tugas Papua
Senin, 4 April 2022 2:10
Satgas Damai Cartenz fokus evakuasi korban KKB di Beoga
Sabtu, 5 Maret 2022 9:06
Kapolda apresiasi Bhabinkamtibmas Papua bantu vaksinasi di Nias Selatan
Senin, 21 Februari 2022 11:31
Jenazah tiga TNI korban tembak KKB Papua dipulangkan ke kampung halaman
Sabtu, 29 Januari 2022 9:16
Panglima TNI ke Timika, melayat tiga prajurit gugur di Gome
Kamis, 27 Januari 2022 22:08
Dua prajurit meninggal akibat serangan KSB di Pos TNI Gome
Kamis, 27 Januari 2022 9:15