Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Papua Barat menyatakan belum menerima laporan mengenai kepulangan mahasiswa yang sedang menempuh studi di Jawa serta daerah lain menyusul aksi-aksi terkait tindakan rasialis terhadap mahasiswa asal Papua dan Papua Barat.
"Saya belum dapat informasi untuk mahasiswa Papua Barat. Saya baca di media sosial kalau mahasiswa dari Papua ada yang sebagian pada pulang. Papua Barat saya belum terima laporan," kata Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat Barnabas Dowansiba di Manokwari, Rabu.
Ia mengimbau seluruh mahasiswa Papua Barat yang sedang menempuh pendidikan di luar daerah fokus belajar karena situasi keamanan di seluruh kota studi sangat kondusif.
Pemerintah dan aparat keamanan pun sudah berkomitmen memberi jaminan keamanan kepada seluruh mahasiswa asal Papua dan Papua Barat yang sedang belajar di luar daerah.
"Jadi, menurut saya tidak ada alasan keamanan. Seluruh daerah aman dan mereka bisa mengikuti perkuliahan secara nyaman," katanya.
Ia mengatakan bahwa situasi keamanan di Papua Barat juga sudah sangat kondusif, dan mengimbau mahasiswa tidak terpengaruh terhadap kabar-kabar negatif yang beredar melalui media sosial.
"Kalau cuma surat kaleng, hoaks di media sosial, tidak usah dipercaya. Pemerintah bertanggung jawab, kalau situasi darurat pasti ada pemberitahuan dari pemerintah," katanya.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Manokwari itu mengatakan bahwa generasi muda akan memegang tampuk kepemimpinan daerah pada masa mendatang, karenanya mesti memanfaatkan kesempatan belajar di luar daerah untuk menimba ilmu dan pengalaman.
"Untuk apa pulang, nanti rugi. Kalau pulang belum tentu nanti bisa kuliah lagi, lalu jadi pengangguran di sini. Tetap bertahan di kota studi dan jangan pulang sebelum pegang ijazah sarjana," katanya.
Barnabas mengemukakan bahwa gejolak di Papua dan Papua Barat bukan baru sekali terjadi dan selama ini masalahnya selalu bisa diselesaikan dengan baik.
"Tahun 90-an saya hidup di Jogja. Pendidikan SMA sampai kuliah saya selesaikan di sana.Waktu itu juga ada gejolak, teman-teman saya banyak yang pulang saat itu dan tidak kembali. Sedangkan saya memilih untuk bertahan sampai selesai," tutur Barnabas.
"Pemerintah pusat maupun daerah memberikan beasiswa bertujuan agar kualitas SDM kita meningkat. Kalau adik-adik pulang dan putus kuliah berarti itu memutus mata rantai regenerasi. Maka, kalau kalian cinta Papua siapkan diri baik-baik, terus kuliah supaya bisa membangun daerah," tambahnya.
Berita Terkait
Raker LLDIKTI XIV sebut 13.760 mahasiswa Papua terima beasiswa pendidikan
Senin, 22 April 2024 18:23
Kemendikbudristek berikan beasiswa afirmasi mahasiswa Papua
Rabu, 2 Juni 2021 5:26
Asrama mahasiswa Bintuni jadi model ketahanan pangan Papua Barat
Sabtu, 10 April 2021 3:29
Forum peduli Mahasiswa UNIPA Manokwari palang kampus tuntut penurunan uang kuliah
Selasa, 2 Februari 2021 9:51
Mahasiswa Tambrauw minta dibangunkan asrama di Kota Jayapura
Kamis, 7 Januari 2021 10:21
Legislator jembatani aspirasi studi mahasiswa Papua terkait beasiswa
Rabu, 29 Juli 2020 3:48
Pemprov Papua Barat lelang aset penyalur beasiswa mahasiswa ke Jerman
Kamis, 16 April 2020 18:05
Pemprov Papua Barat salurkan bantuan makanan bagi mahasiswa-santri terdampak COVID-19
Senin, 13 April 2020 4:02