Wamena (ANTARA) - Sebanyak 600 personel TNI/Polri disiagakan untuk mengawal demonstrasi terkait isu rasisme yang melibatkan sekitar 750 hingga 800 orang di Kabupaten Yahukimo, Papua, Senin.
Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letnan Kolonel Inf Candra Dianto di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Senin, mengatakan, massa yang berdemonstrasi itu mengatasanamakan diri sebagai mahasiswa Papua se-Jawa-Bali.
"Pengamanan yang sudah siaga sekitar 600 orang terdiri dari aparat polres, Brimob dan TNI. Di sana ada Koramil kemudian Satgaster BKO Kodim yang mereka perkuat di wilayah Yahukimo," katanya.
Massa yang hendak menyampaikan aspirasi kepada pemerintah itu tidak mendapat izin melakukan demonstrasi dari pihak kepolisian.
"Namun koordinator lapangan memberikan jaminan bahwa aksi itu hanya ingin menyampaikan aspirasi dan orasi kepada pemerintah daerah terkait rasisme," katanya.
Pihak keamanan mengharapkan demonstrasi itu tidak berlanjut atau dilakukan berhari-hari.
"Kalau besok masih dilakukan, tentu kami akan mendorong pihak kepolisian untuk memberikan tindakan tegas," katanya.
Dandim mengatakan, situasi terakhir di Yahukimo kondusif sebab sebelumnya telah diimbau agar demonstran tidak anarkis.
Berita Terkait
Pj Gubernur: Ikut Inacraft bagian perkenalan budaya Papua Pegunungan
Jumat, 1 Maret 2024 17:13
130 SD Kabupaten Jayawijaya jadikan bahasa Dani muatan lokal
Selasa, 27 Februari 2024 18:58
Kapolres Jayawijaya pastikan logistik surat suara pemilu aman
Senin, 29 Januari 2024 18:43
Dandim 1702 Jayawijaya tekankan anggota harus jaga netralitas
Rabu, 17 Januari 2024 17:34
Kapolres Jayawijaya: Dua pembuat minuman beralkohol ditangkap di Wamena
Rabu, 10 Januari 2024 18:01
Dandim Jayawijaya minta para tokoh membantu tenangkan kelompok bertikai
Sabtu, 6 Januari 2024 0:05
Kabid Humas: Dua orang tewas akibat pertikaian antarwarga di Jayawijaya
Rabu, 3 Januari 2024 23:24
Kodim 1702 Jayawijaya bantu sembako warga Hubikiak yang bertikai
Rabu, 3 Januari 2024 16:15