Jayapura (ANTARA) - Gubernur Papua Lukas Enembe mengancam akan menghentikan pemberian beasiswa bagi para mahasiswa eksodus (yang pulang ke Papua).
"Jika tidak mau pulang, saya hentikan semua beasiswa dari saya, di mana beasiswa ini bukan hanya dari pemerintah provinsi, dari kabupaten dan kota juga memberikan beasiswa serta orang tua juga membiayai," katanya di Jayapura, Selasa.
Menurut Lukas, karena sudah banyak yang menjadi korban baik di Wamena maupun Jayapura sehingga korban tidak boleh ada lagi tindakan-tindakan yang merugikan orang banyak apalagi dengan tindakan anarkis.
"Kami minta untuk hari ini (24/9) mahasiswa yang ada harus kembali ke kota studi masing-masing di mana kami sudah siap untuk mengangkut kembali," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya mengimbau siapa pun tidak boleh datang ke Papua mengganggu ketertiban umum, apalagi datang kembali dari kota studi masing-masing di seluruh Indonesia hanya untuk melakukan tindakan anarkis.
"Tidak boleh lagi anarkis di Provinsi Papua, jadi para mahasiswa ini harus siap dikembalikan," katanya lagi.
Dia menambahkan pihaknya mengharapkan tidak boleh ada isu lagi karena bisa mempengaruhi sehingga diharapkan tidak ada lagi tindakan anarkis.
"Karena pada akhirnya akan merugikan diri sendiri di mana tidak boleh merugikan pribadi dan juga orang Papua sendiri dengan cara-cara seperti ini tak boleh," ujarnya lagi.
Berita Terkait
DLH Biak Numfor bina pokmas untuk produksi pupuk kompos
Jumat, 19 April 2024 17:57
Pemkab Biak Numfor beri pendampingan buat kemasan produk UMKM OAP
Jumat, 19 April 2024 17:14
Dinas Perikanan Jayapura komitmen tingkatkan SDM nelayan OAP
Jumat, 19 April 2024 16:24
Disperindagkop Kota Jayapura sebut tiga ribu UMKM sudah mandiri
Jumat, 19 April 2024 15:54
Polsek Wamena Kota tangkap pembuat minuman lokal beralkohol
Jumat, 19 April 2024 15:53
Pelindo Jayapura: Triwulan satu bongkar muat capai 21.798 TEUs pada 2024
Jumat, 19 April 2024 15:52
Polda Papua limpahkan empat tersangka kasus korupsi Mamteng ke Kejati
Jumat, 19 April 2024 15:51
Kasus 3.000 batang kayu ilegal Jayapura dinaikkan ke penyidikan
Jumat, 19 April 2024 14:07