Jayapura (ANTARA) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Naek Tigor Sinaga menyebutkan pertumbuhan ekonomi di provinsi tersebut pada triwulan II masih lesu, karena faktor menurunnya produksi pada pertambangan di Mimika.
Kepada wartawan di Jayapura, Selasa, Tigor mengatakan dengan demikian kinerja perekonomian Papua pada triwulan II 2019 menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Papua pada triwulan II tahun ini terkontraksi sebesar -23,98 persen ( tahun ke tahun/YoY) lebih dalam dibandingkan kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar -18,73 persen (YoY).
"Kontraksi ekonomi Papua pada triwulan II 2019 disebabkan oleh mulai menurunnya produksi tambang terbesar di Papua yang telah memasuki fase akhir pertambangan terbuka serta sejalan dengan proses transisi dari pertambangan terbuka ke tambang bawah tanah," ujar Tigor setelah menghadiri acara diseminasi bersama kajian fiskal regional dan laporan perekonomian Provinsi Papua di Jayapura.
Tigor menyebutkan, kerusuhan di Papua pekan lalu, tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap kinerja perekonomian di Papua.
Sementara itu, jika tanpa memperhitungkan kinerja lapangan usaha LU pertambangan dan penggalian, perekonomian Papua pada triwulan II 2019 tumbuh sebesar 5,72 persen (YoY) lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan I 2019 sebesar 6,30 persen (YoY).
BI Perwakilan Papua tetap optimis ekonomi di Papua tetap stabil, yang penting adalah keamanan.
"Kuncinya di keamanan dan kami percayakan ini ke aparat TNI/Polri, kalau aman berarti tak ada masalah serius," ujarnya.
Pihaknya juga memprediksi perekonomian akan kembali pulih di 2020. Perekonomian Papua pada triwulan IV 2019 ini juga diperkirakan akan mengalami pertumbuhan positif terutama disebabkan mulai meningkatnya kinerja pertambangan dan base effect rendahnya kinerja pertambangan pada triwulan IV 2018.
Pertumbuhan ekonomi Papua pada periode tersebut diproyeksikan berada pada kisaran 8,3 persen-8,7 persen (YoY).
Ia menambahkan, secara keseluruhan perekonomian Papua tahun 2019 tetap akan mengalami kontraksi namun tak sedalam proyeksi sebelumnya sebagai dampak dari diperpanjangnya operasional tambang terbuka Grasberg hingga akhir tahun 2019.
Berita Terkait
BI:pengembangan UMKM di Papua perlu dukungan sumber pertumbuhan baru
Senin, 11 Maret 2024 17:20
BI Papua: Wisata lintas batas PNG bagian dari sumber pertumbuhan baru
Minggu, 10 Maret 2024 16:40
BI: Pertumbuhan ekonomi Papua berada 5,3-5,7 persen di 2024
Jumat, 8 Maret 2024 15:04
Dispar Jayapura: UMKM berperan penting tumbuhkan ekonomi sektor pariwisata
Jumat, 16 Februari 2024 22:08
Pemkot harap Honda Group dorong pertumbuhan ekonomi Jayapura
Kamis, 18 Januari 2024 11:30
Pemkab Jayapura harap pendidikan pertumbuhan anak berlandaskan sosial budaya
Selasa, 16 Januari 2024 14:33
BI: Prediksi pertumbuhan ekonomi di Papua 2024 kisaran 5 persen
Minggu, 19 November 2023 16:15
Kampung Mawokauw Jaya jadi percontohan penurunan stunting Papua
Selasa, 24 Oktober 2023 19:50