Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Kamrussamad mengaku akan mempertanyakan rencana pemekaran Provinsi Papua, dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi II DPR dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian pada Rabu siang.
"Karena hal itu bertentangan dengan kebijakan pemerintah tentang moratorium pemekaran dan penggabungan wilayah sejak tahun 2014. Kita juga harus memperhatikan kondisi keuangan negara saat ini," kata Kamrussamad di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan, pengalaman pemekaran 20 tahun lalu, yaitu di tahun 1999, pemekaran Papua Barat ada kemajuan pembangunan tetapi belum mampu mengatasi ketimpangan pembangunan antara Papua dengan provinsi lain di Jawa atau bahkan di Sulawesi.
Menurut dia, kenapa hal itu terjadi disebabkan semangat pemekaran bisa jadi karena redistribusi kekuasaan bukan redistribusi kesejahteraan dan keadilan sosial bagi rakyat Papua.
"Khusus Papua, pemekaran harus mendapatkan rekomendasi dari Majelis Rakyat Papua (MRP) sesuai Undang-Undang 21 Tahun 2001 Pasal 67 menyebut pembentukan sebuah provinsi di Papua harus mendapatkan rekomendasi dari pihak MRP," ujarnya.
Karena itu dirinya mengharapkan pemerintah pusat mengintensifkan dialog dengan MRP serta komponen masyarakat lainnya sebelum mengambil kebijakan strategis tersebut.
Dia mengatakan apabila Papua mau dimekarkan tanpa mencabut aturan moratorium, dirinya tidak menemukan dasar hukum dan cenderung menimbulkan diskriminasi bagi daerah yang mengajukan sebagai daerah otonomi baru (DOB).
Berita Terkait
Fraksi Gerindra DPRD Mimika tolak anggaran Gereja Kingmi Mile 32 Timika
Rabu, 20 Oktober 2021 3:50
Anggota Fraksi Gerindra: Bahas RUU Ciptaker harus komprehensif
Rabu, 8 April 2020 9:27
Fraksi Gerindra dorong pembangunan asrama mahasiswa
Minggu, 18 September 2016 17:24
Fraksi Gerindra desak Gubernur Papua evaluasi kinerja SKPD
Jumat, 9 September 2016 12:57
Anggota DPR Yan: Penyisiran di Nduga jangan sampai korbankan rakyat sipil
Senin, 17 April 2023 14:50
Anggota Komisi I DPR RI evaluasi implementasi UU Otsus Papua di Biak
Sabtu, 25 Februari 2023 11:29
Komisi I DPR RI akan kembali gelar "fit and proper test" 13 calon Dubes RI
Senin, 30 Januari 2023 14:35
Komisi IX DPR RI dukung peningkatan mutu SDM melalui BLK di Papua
Rabu, 13 Juli 2022 12:52