Jayapura (ANTARA) - Komandan Lantamal X Jayapura Brigjen TNI (Marinir) Nurri Adrianis Djatmika mengakui, perairan Skouw (Jayapura/RI)-Wutung (Papua Nugini) rawan penyelundupan baik hasil pertanian maupun narkotika jenis ganja.
"Memang perairan di sekitar Skouw-Wutung rawan penyelundupan, apalagi posisi pos TNI-AL yang berada di Skouw tidak bisa secara maksimal memantau kegiatan di perairan," ujar Nurri kepada Antara di Jayapura, Rabu.
Ia mengatakan masalah tersebut sudah disampaikan saat kunjungan kerja Komisi I DPR RI akhir pekan lalu termasuk permohonan dukungan agar segera dibangun pos pengamanan bersama.
ia mengatakan Komisi I dalam pertemuan yang berlangsung di Makodam XVII Cenderawasih menyatakan akan menyampaikan laporan tersebut ke Panglima TNI agar dapat segera direalisasi.
Seharusnya pos pengamanan berada langsung di tepi pantai sehingga dapat langsung memantau pergerakan di sekitar perairan.
Selain perlunya pos pengamanan bersama, Lantamal X Jayapura juga membutuhkan kapal patroli cepat yang dapat digunakan untuk mengejar para penyelundup, kata Nurri seraya menambahkan selain berada di perbatasan juga berada di perairan Pasifik yang sering kali cuaca berubah dengan cepat.
Lantamal X Jayapura kini memiliki KAL 48, serta beberapa sarana pendukung lainnya, ungkap Brigjen TNI (Mar) Nurri.