Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua tengah berupaya menghentikan ketergantungan terhadap pengembangan ekonomi bersifat ekstraktif seperti pertambangan dan lain sebagainya.
Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Papua Muhammad Musaad kepada ANTARA di Jayapura, Senin, mengatakan hal ini sebagai upaya mengantisipasi resesi ekonomi.
"Untuk itu, kami kini fokus pada pengembangan potensi-potensi lokal seperti pertanian," katanya.
Menurut Musaad, upaya yang kini dilakukan oleh Pemprov Papua dengan mengembangkan pangan lokal seperti sagu, kopi dan lainnya yang erat dengan kearifan lokal.
"Hal tersebut gencar dilakukan dan itu terbukti pada APBD Papua pada tahun anggaran 2020 nanti, untuk bidang ekonomi khususnya pengembangan ekonomi lokal meningkat cukup signifikan dari tahun sebelumnya," ujarnya.
Diperkirakan akan ada peningkatan ekonomi lokal yakni dari Rp300 miliar menjadi Rp600 miliar atau naik 100 persen.
"Kami berharap dapat memacu pengembangan ekonomi lokal terutama komoditas-komoditas unggulan lokal yang sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat," katanya lagi.
Dia menambahkan ekonomi lokal tersebut, yakni pengembangan kopi dari wilayah adat Meepago, sagu dan coklat dari wilayah adat Mamta, di mana ada beberapa di wilayah adat Animha, termasuk di wilayah adat Saireri dengan potensi kelautannya.
Berita Terkait
Pemprov Papua harga bahan pokok terpantau stabil setelah lebaran 2024
Jumat, 19 April 2024 2:24
Pemprov: Nelayan di Papua harus tingkatkan ketrampilan tangkap ikan
Kamis, 18 April 2024 10:55
Pemprov Papua: Pengusaha PNG ingin datangkan barang dari Jayapura
Kamis, 18 April 2024 10:54
Layanan publik di Papua berjalan normal pasca-lebaran
Selasa, 16 April 2024 23:07
BPKLN Papua ajak warga di Perbatasan aktif awasi penyelundupan ganja
Senin, 15 April 2024 15:52
Pj Gubernur Papua Tengah minta insiden Nabire jangan terulang
Senin, 15 April 2024 7:57
Pj Gubernur Papua Tengah berduka cita atas meninggalnya Danramil Aradide
Jumat, 12 April 2024 15:05
Plt Asisten II Papua: Silaturahim wujud toleransi umat beragama
Jumat, 12 April 2024 2:50