Jayapura (ANTARA) - Walikota Jayapura Benhur Tomi Mano, Selasa, mengatakan sudah memerintahkan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) dan Balai Lingkungan Hidup (BLH) untuk memeriksa ikan yang dijual di pasar, apakah tercemar merkuri atau tidak.
Pemeriksaan itu dilakukan untuk memastikan ikan yang dikonsumsi warga aman dari merkuri yang dilaporkan tumpah di perairan Madang, Papua Nugini, bulan Agustus lalu.
Namun, hingga kini belum ada laporan dari kedua instansi, kata Mano.
Sebelum kedua instansi mengimbau warga untuk sementara berhati-hati dalam mengkonsumsi ikan terutama ikan laut.
“Untuk sementara masyarakat diminta berhati-hati dalam mengkonsumsi ikan laut hingga adanya laporan dari DKP dan BLH,” kata Benhur.
Roy, salah seorang penjual ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Hamadi, mengakui jumlah pembeli mengalami penurunan dibanding hari biasanya.
“Mungkin karena adanya info tentang tumpahnya merkuri di PNG sehingga warga yang membeli ikan menurun,” kata Roy seraya berharap ikan-ikan hasil tangkapan nelayan yang dijual di TPI Hamadi tidak tercemar merkuri.
Kasus tumpahnya merkuri milik perusahaan nikel menyebabkan Pemerintah Papua Nugini mengeluarkan larangan makan ikan bagi warga Madang dan warga propinsi di sekitarnya seperti Morobe, East Sepik, dan West Sepik.
Berita Terkait
Konsul RI Vanimo: PNG masih teliti dampak tumpahan mercuri di Madang
Senin, 18 November 2019 16:02
13 ribu KPM belum terima Bansos tahap satu
Sabtu, 20 April 2024 1:37
TNI AU-MUI Jayapura bangun soliditas menjaga keutuhan bangsa dan negara
Jumat, 19 April 2024 19:57
Dinas Perikanan Jayapura komitmen tingkatkan SDM nelayan OAP
Jumat, 19 April 2024 16:24
Disperindagkop Kota Jayapura sebut tiga ribu UMKM sudah mandiri
Jumat, 19 April 2024 15:54
Pelindo Jayapura: Triwulan satu bongkar muat capai 21.798 TEUs pada 2024
Jumat, 19 April 2024 15:52
Kasus 3.000 batang kayu ilegal Jayapura dinaikkan ke penyidikan
Jumat, 19 April 2024 14:07
Polres Jayapura sebut 281 peserta lolos pemeriksaan administrasi penerimaan Polri
Jumat, 19 April 2024 12:05