Jakarta (ANTARA) - Muhammad Farhan, seorang WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan, berhasil bebas pada 15 Januari 2020 pukul 18.45 waktu setempat.
Yang bersangkutan diselamatkan oleh militer Filipina di Baranggay Bato Bato, Indanan Sulu, demikian keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI, Kamis.
Farhan telah menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Westmincom, Zamboanga, dan dinyatakan sehat. Selanjutnya, Farhan akan diserahterimakan dari otoritas Filipina kepada KBRI Manila dan dipulangkan ke Indonesia.
Farhan merupakan salah satu dari tiga WNI yang diculik di perairan Tambisan, Lahad Datu, Malaysia pada 23 September 2019.
Sebelumnya, dua sandera lain yakni Maharudin dan Samiun telah dibebaskan pada 22 Desember 2019 dan diserahkan langsung oleh Menlu RI kepada keluarga pada 26 Desember 2019.
Dengan bebasnya Farhan maka saat ini seluruh WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf telah berhasil dibebaskan.
Pemerintah Indonesia menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang baik dari Pemerintah Filipina, termasuk Divisi 11 AFP di Sulu, dalam upaya pembebasan para sandera WNI.
Berita Terkait
3 WNI korban sandera Abu Sayyaf tiba di kampung halaman Wakatobi
Jumat, 9 April 2021 14:28
Menlu Retno Marsudi: Tidak ada lagi WNI jadi korban penyanderaan
Senin, 5 April 2021 9:30
Tiga WNI korban sandera Abu Sayyaf berhasil diselamatkan
Sabtu, 20 Maret 2021 4:28
Indonesia intensifkan upaya pembebasan seorang WNI disandera Abu Sayyaf
Kamis, 26 Desember 2019 20:48
Tentara Filipina selamatkan tiga WNI diculik kelompok Abu Sayyaf
Jumat, 19 Maret 2021 16:47
Demonstrasi terus lanjut, 96 WNI putuskan tinggalkan Myanmar
Kamis, 25 Maret 2021 8:42
Kemenlu: KBRI Yangon terus pantau keamanan WNI di Myanmar
Jumat, 5 Maret 2021 11:07
Kudeta militer di Myanmar, WNI diimbau tetap tenang
Senin, 1 Februari 2021 14:27