Jayapura (ANTARA) - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura (RSUD) Jayapura, Provinsi Papua, menyiapkan satu ruang isolasi untuk pasien yang diduga suspec virus corona tapi juga pasien yang mudah menularkan penyakitnya ke orang lain
Direktur RSUD Jayapura Aloysius Giyai di Jayapura, Senin menjelaskan bahwa untuk mengantisipasi virus corona di RSUD Jayapura sudah menyiapkan ruang isolasi apabila ada pasien yang diduga "suspect" virus corona, tapi juga untuk menampung pasien yang penyakit mudah menular ke orang lain.
"Ruang isolasi itu dibuka oleh bagian pelayanan medik RSUD Jayapura pada Jumat (24/1) lalu dan beberapa petugas medis sudah ditugaskan di ruangan itu," kata Aloysius yang kini menjabat pelaksana tugas harian Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua itu.
Menurut Aloysius yang baru saja dilantik menjadi Direktur RSUD Jayapura itu, pihaknya membuka ruang isolasi representatif karena hingga kini ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSUD Jayapura masih direhabilitasi.
"Kita berdoa supaya virus corona ini tidak masuk ke Papua. Kami harapkan Papua terhindar dari virus baru tersebut," katanya.
Mantan Kepala Puskesmas Koya ini mengaku, pihaknya sudah membangun koordinasi dengan pihak bandar udara dan pelabuhan, apabila ada warga yang suspec virus corona, segera dilaporkan agar segera ditangani.
"Kami sudah koordinasi dengan pihak bandara dan juga Pelni, terkait penumpang yang turun dari kapal, apabila ada warga yang terkena penyakit yang mencurigakan segera dibawa ke RSUD Jayapura untuk dilayani kesehatannya," katanya.
Kesiapan ruang isolasi itu, katanya, sesuai surat dari Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan bernomor YR.01.02/III/0027/2020 ke setiap rumah sakit di Tanah Air perihal kesiapsiagaan rumah sakit dalam Penanganan Penyakit Infeksi Emerging (PIE) yang dikeluarkan pada 7 Januari 2020.
Dalam surat itu tertera bahwa sehubungan dengan terjadinya kasus "unknown viral" pneumonia di China, yang sewaktu-waktu dapat menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia serta adanya pola perubahan cuaca yang mendukung penyebaran PIE (flu burung, flu babi, Mers-Cov, Ebola poliomyetilitis dan lalin-lain) maka kami menginstruksikan pertama menyiapsiagakan fasilitas dan sumber daya manusia (SDM) dalam menangani kasus PIE, serta menyusun jadwal petugas untuk mengantisipasi menerima pasien PIE
Kedua, melakukan simulasi ulang dalam penanganan PIE terutama bila terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB/Pandemic Preparedness. Ketiga melakukan review terhadap SOP, pedoman pelaksanaan atau petunjuk teknis terkait produser penanganan PIE dan memastikan seluruhnya penanganan sesuai dengan perkembangan terkini (update).
Berita Terkait
Ketua umum PGI instruksikan gereja menjadi ruang isolasi mandiri
Kamis, 29 Juli 2021 13:38
Kemenkes: Ruang isolasi di RS rujukan COVID-19 seluruh Indonesia masih memadai
Rabu, 14 Oktober 2020 7:34
Pemkot Jayapura siapkan hotel-LPMP ruang isolasi pasien COVID-19
Selasa, 13 Oktober 2020 15:09
RS Tolikara siapkan tiga ruang isolasi pasien COVID-19
Senin, 12 Oktober 2020 18:18
Pemkab Aceh Barat bangun kontainer ruang isolasi pasien COVID-19 standar WHO
Selasa, 4 Agustus 2020 4:35
Dinas PU Jayapura lakukan pengaspalan jalan menuju ruang isolasi
Kamis, 14 Mei 2020 13:33
Kompleks Olahraga Mimika disiapkan untuk ruang isolasi pasien COVID-19
Kamis, 30 April 2020 4:36
Anggaran terbesar penanganan COVID-19 Mimika Papua bangun ruang isolasi
Minggu, 26 April 2020 12:54