Jakarta (ANTARA) - Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengatakan hingga kini badan kesehatan dunia atau WHO secara resmi belum ada menyatakan bahwa virus corona menular melalui udara.
"Baru ada penyataan dari ahli di Cina mengenai ini. Tentunya sikap kita adalah menunggu statement resmi dari WHO apa betul penularannya bisa airbone," kata Ketua umum PDPI Agus Dwi Susanto di Jakarta, Selasa.
Meskipun demikian, sebagai tenaga medis PDPI terus melakukan pemantauan karena isu-isu virus corona perlu disikapi. Karena jika memang betul bisa menular melalui udara maka harus ada upaya lebih untuk mencegah terjadinya infeksi.
"Tapi kan sejauh ini kasus itu tidak ada di Indonesia," ujarnya.
Ia mengemukakan sebenarnya droplet-droplet atau partikel kecil dari mulut (air liur) penderita berukuran kecil termasuk airbone. Namun sebagian besar penularannya melalui droplet.
Tetapi, kata dia beberapa partikel-partikel yang kecil itu bisa menular melalui udara dengan jarak sekian meter seperti penyakit pada umumnya diantaranya tuberkulosis.
"Tapi TBC lebih sering penyebabnya droplet," sebutnya.
Meskipun demikian, ia meminta masyarakat atau siapa pun agar tidak membuat isu bahwa TBC airbone karena bisa menimbulkan kecemasan.
"Seharusnya masyarakat lebih takut terserang TBC dari pada virus corona. Hal itu dikarenakan TBC menyebabkan kematian 300 orang per hari sedangkan corona tidak separah itu," ujarnya.
Terpisah, Medical Officer dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk wilayah Indonesia, Vinod Kumar Bura mengatakan Indonesia mampu mendeteksi virus corona dengan fasilitas yang memadai dan sesuai dengan standar WHO.
"Mereka baru saja menguji semua spesimen dari 60 kasus dalam beberapa minggu terakhir dan telah mengonfirmasi bahwa tidak satu pun dari kasus itu positif virus corona. Kami sepenuhnya yakin bahwa laboratorium ini mampu untuk mendeteksi virus novel corona ini," terang dia.
WHO telah menyatakan wabah virus corona di Cina sebagai darurat kesehatan internasional sehingga mendorong semua negara untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan dan penyebaran virus tersebut.
Berita Terkait
Dinkes Biak gencarkan vaksinasi COVID-19 booster
Sabtu, 24 September 2022 4:53
Dinkes Jayawijaya dukung pembukaan pos vaksinasi di Bandar Udara Wamena
Jumat, 15 Juli 2022 19:57
Dinkes Biak miliki 90 vaksinator layani vaksinasi COVID-19 selama Lebaran
Selasa, 3 Mei 2022 17:50
Dinkes: Stok vaksin di Biak Numfor mencapai 4.700 dosis
Kamis, 21 April 2022 17:32
Disdik-Dinkes dorong peningkatan vaksinasi COVID-19 anak Biak
Jumat, 15 April 2022 20:37
Dinkes: 5.373 warga Biak sudah divaksin COVID-19 penguat
Rabu, 13 April 2022 14:29
Penyerang Barcelona Luuk de Jong positif infeksi COVID-19
Sabtu, 2 April 2022 19:34
Presiden Jokowi tekankan vaksin penguat seiring warga mudik capai 79 juta
Rabu, 30 Maret 2022 18:15