Jakarta (ANTARA) - Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dr Budi Silvana menyatakan pihaknya belum memastikan jangka waktu observasi 69 anak buah kapal (ABK) Diamond Princess, di Pulau Sebaru Kecil, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
"Standar organisasi kesehatan dunia (WHO) selama 14 hari, cuma nanti kita lihat dinamikanya, semoga tidak ada gejala," kata dr Budi di KRI Semarang, Senin.
Budi menjelaskan untuk menentukan waktu 14 hari atau 28 hari, berdasarkan hasil screening Polimerase Chain Reaction (PCR) oleh tim Kemenkes.
"Mudah-mudahan 2-3 hari hasilnya ada, kalau memang hasilnya negatif, tinggal menunggu prosesnya selama 14 hari," jelas Budi.
Peserta observasi dari 188 pekerja kapal World Dream dari Hongkong sudah memulai proses observasi sejak Jumat (28/2). Sementara pekerja 69 pekerja kapal Diamond Princess dari Yokohama, Jepang akan memulai proses observasi pada Senin (2/3).
Pantauan Antara di Pulau Lipan, Senin sekitar pukul 11.31 WIB, belum nampak tanda-tanda kedatangan KRI dr Suharso-990 yang membawa 69 pekerja kapal Diamond Princess dari PLTU Indramayu sejak pukul 06.00 WIB.
Berita Terkait
68 ABK Diamond Princes mulai dikeluarkan dari Pulau Sebaru Kecil
Minggu, 15 Maret 2020 6:30
Proses Obeservasi ABK World Dream di Pulau Sebaru Kecil
Sabtu, 29 Februari 2020 4:56
Panglima TNI tiba di Sebaru kepulauan Seribu
Kamis, 27 Februari 2020 12:03
Dinkes Biak miliki 90 vaksinator layani vaksinasi COVID-19 selama Lebaran
Selasa, 3 Mei 2022 17:50
Penyerang Barcelona Luuk de Jong positif infeksi COVID-19
Sabtu, 2 April 2022 19:34
Australia mendekati puncak infeksi Omicron
Sabtu, 15 Januari 2022 19:51
Tiga pemain Barcelona dinyatakan positif COVID-19
Rabu, 29 Desember 2021 21:48
Alaba dan Isco menjadi pemain Real Madrid terbaru yang positif COVID-19
Rabu, 22 Desember 2021 3:42