Jayapura (ANTARA) - Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw bersama Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen TNI Herman Asaribab melaksanakan kunjungan kerja di Kabupaten Waropen pascaaksi penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok oknum warga terhadap kantor pemerintahan setempat beberapa waktu lalu.
"Kedua petinggi militer di Papua itu tiba di Bandar Udara Botawa, Kabupaten Waropen sekitar pukul 11.00 WIT dan pukul 12.00 WIT," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal di Kota Jayapura, Senin.
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab yang tiba duluan dijemput oleh Wakapolres Polres Waropen Kompol Rudolf Yabansabra bersama Dandim 1709 Yapen Waropen Letkol Inf Leon Pangaribuan.
Lalu, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw beserta rombongan tiba dibandar udara Botawa yang dijemput oleh Kapolres Waropen AKBP Suhadak, bersama Kakesbangpol Linmas Jhon Tanati dan Kasat Pol PP Maikel Rogi.
"Sekitar Pukul 12.43 WIT, Kapolda Papua bersama Pangdam XVII/Cendrawasih mengunjungi TKP Kantor Bupati yang dirusak massa," katanya.
Usai itu, kata dia, Kapolda Papua bersama Pangdam XVII/cendarawasih meninggalkan TKP Kantor Bupati selanjutnya menuju Mako Polres Waropen.
"Selanjutnya, Kapolda dan Pangdam ke Kantor DPRD Kabupaten Waropen untuk tatap muka bersama Forkopinda, TNI-Polri, ASN, tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat dan elemen masyarakat lainnya," katanya.
Pada momentum itu, kata dia, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menegaskan bahwa kehadiran mereka disana untuk penegakkan hukum dan akan memproses masalah itu hingga selesai. "Pak Kapolda sampaikan kasus upaya pembakaran kantor akan diusut tuntas," katanya.
Setelah menyampaikan demikian, kata dia, Kapolda dan Pangdam XVII/Cenderawasih mendengarkan pernyataan sikap dari perwakilan elemen masyarakat Waropen yang berisi enam hal, yakni pertama masyarakat adat Kabupaten Waropen sangat menyesalkan terjadinya pengerusakan dan percobaan pembakaran di perkantoran Pemda Waropen yang menyebabkan roda pemerintahan tidak dapat berjalan seperti biasa.
Kedua, menghimbau kepada seluruh masyarakat agar dapat menahan diri, jangan mudah terprovokasi dengan isu-isu menyesatkan yang dapat memecah berbuat anarkis bela masyarakat adat Kabupaten Waropen. Ketiga, meminta kepada Kepolisian di Papua dan di Waropen untuk bertindak tegas terhadap pelaku dan aktor intelektual pada kejadian di Kantor Bupati pada Jumat 6 Maret 2020.
Keempat, masyarakat adat Waropen berharap proses hukum yang berjalan tidak diintervensi oleh pihak manapun yang menodai penegakan hukum di Indonesia. Kelima, menolak dengan tegas kehadiran pihak ketiga didalam permasalahan yang terjadi pada wilayah adat Waropen karena menyadari bahwa hal tersebut akan menghancurkan sesama masyarakat adat Waropen.
Keenam, mengucapkan terima kasi yang sebesar-besarnya kepada Polres Waropen dan Kodim 1709/Yawa yang telah berhasil mencegah masyarakat adat Kabupaten Waropen terpecah belah dan menjaga Kabupaten Waropen tetap aman.
"Itulah pernyataan isi pernyataan sikap elemen warga atau masyarakat adat Waropen dihadapan Kapolda dan Pangdam Cenderawasih," katanya.
Berita Terkait
Kapolda Papua sarankan anggota MPR tidak ke Tembagapura akibat tak kondusif
Senin, 2 Maret 2020 19:58
Menkopolhukam, Panglima TNI dan Kapolri agendakan kunker ke tiga kota di Papua
Selasa, 26 November 2019 17:23
Pangdam XVII/Cenderawasih: Video penyiksaan warga sipil masih diselidiki
Jumat, 22 Maret 2024 11:41
Pangdam XVII/Cenderawasih: Ada wacana penambahan Kodam di Papua
Sabtu, 9 Maret 2024 16:43
Pangdam XVII/Cenderawasih: Lima prajurit jadi tersangka penyerangan Polres
Selasa, 5 Maret 2024 15:44
Pangdam XVII: Pembebasan sandera dari KKB terus berproses
Selasa, 5 Maret 2024 14:37
Pangdam XVII:PJ Bupati Nduga utus warga antar obat untuk sandera
Jumat, 16 Februari 2024 16:07
Pangdam XVII: Helikopter TNI angkut logistik ke empat distrik di Mamra
Kamis, 15 Februari 2024 17:39