Wamena (ANTARA) - Asosiasi Bupati se-Pegunungan Tengah, Papua, minta kapolri dan panglima TNI tidak menarik pasukan yang ditugaskan di Papua selama wabah corona masih mengancam.
Ketua Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua Befa Yigibalom saat di Wamena, Minggu, mengharapkan tidak ada pergantian personel baru yang masuk selain yang sudah ada.
"Semua penugasan TNI/Polri di pegunungan ini, kami minta kepada panglima/kapolri, kapolda, tidak diganti. Tidak ada pergantian dengan yang baru sampai ini (wabah corona) mereda," katanya.
Menurut dia, jika memang personel yang sementara berada di Papua harus ditarik maka tidak harus digantikan dengan yang baru.
"Kalau diganti maka tidak ada pergantian (yang menggantikan). Mereka (yang lama) ini boleh pulang," kata Befa yang juga Bupati Kabupaten Lanny Jaya.
Permintaan tersebut merupakan upaya pemerintah delapan kabupaten di pegunungan untuk mencegah masuknya corona ke pegunungan.
"Itu permintaan dari asosiasi bupati, jadi orang yang datang, bukan hanya orang pendatang saja, orang Papua juga," katanya.
Asosiasi Bupati se-Pegunungan Tengah Papua meliputi Kabupaten Jayawijaya, Tolikara, Yalimo, Yahukimo, Lanny Jaya, Nduga, Mamberamo Tengah dan Puncak Jaya.
Berita Terkait
Asosiasi bupati minta pembangunan jalan trans di Papua dipercepat
Sabtu, 21 Mei 2022 14:21
Asosiasi bupati Pegunungan akan putuskan pandangan soal DOB
Kamis, 19 Mei 2022 17:41
Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua sepakat dukung pemekaran DOB
Senin, 16 Mei 2022 17:56
ABPT Papua imbau tokoh muda Jayawijaya tidak mudah terprovokasi
Sabtu, 7 Mei 2022 19:54
Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua sesalkan penyerangan di Beoga
Jumat, 11 Maret 2022 18:52
Bupati Lanny Jaya sambut baik pemekaran wilayah Papua Pegunungan Tengah
Rabu, 9 Maret 2022 18:36
Wakil Ketua ABPT RHP kunjungi warga bertikai dan beri bantuan Rp200 juta
Sabtu, 15 Januari 2022 8:18
Asosiasi Bupati Pegunungan Papua dukung Kejati tangani kasus korupsi
Senin, 4 Oktober 2021 14:12