KUALA LUMPUR (ANTARA) - Gaji Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin beserta para menteri kabinetnya akan dipotong dua bulan untuk membantu penanganan wabah virus corona baru, COVID-19.
Pemotongan gaji di kalangan pejabat tertinggi pemerintah itu diputuskan dalam sidang Kabinet Perikatan Nasional Malaysia pada Rabu (25/3).
"Langkah ini membuktikan kesungguhan pemerintah untuk membantu mereka yang terkena dampak penularan wabah COVID-19. Tabung COVID-19 telah diluncurkan pada 11 Maret lalu sebagai usaha pemerintah membantu rakyat yang terdampak wabah," kata PM Muhyiddin Yassin dalam siaran pers di Putrajaya, Kamis.
Hingga Rabu malam, jumlah sumbangan uang yang terkumpul, termasuk hibah pemerintah, adalah RM8.493.103,48 atau Rp30 Miliar lebih.
Pada 11 Maret, Muhyiddin telah meluncurkan inisiatif pemerintah untuk mengumpulan sumbangan melalui Tabung COVID-19 dalam membantu rakyat yang tidak bekerja dan terdampak.
Donasi tersebut difasilitasi oleh Lembaga Pengurusan Bencana Negara (NADMA) dengan menggunakan akun Bank Muamalat.
Selain oleh NADMA, donasi COVID-19 juga diselenggarakan oleh sepuluh lembaga pemerintah dan swasta lainnya di Malaysia.
Berita Terkait
PFA U-15 peringkat dua kompetisi NFDP Series Malaysia
Sabtu, 9 Maret 2024 3:27
DKP Jayapura sebut siap ekspor ikan ke Malaysia Juli 2023
Jumat, 2 Juni 2023 10:52
Plt Dubes Malaysia perkenalkan Tourism Malaysia ke Pemprov Papua
Rabu, 12 Oktober 2022 5:36
Plt Dubes Malaysia ke Papua membahas pariwisata hingga pendidikan
Senin, 10 Oktober 2022 19:18
Timnas Indonesia segrup Malaysia-UEA Kualifikasi Piala Asia U-17 AFC 2023
Rabu, 25 Mei 2022 3:22
Malaysia pimpin perolehan medali di SEA Games Vietnam
Senin, 9 Mei 2022 2:35
Pelatih evaluasi dua hal setelah Indonesia menang atas Malaysia 5-1
Senin, 4 April 2022 21:22
Sepekan, dari pemecatan dokter Terawan hingga MoU perlindungan PMI
Minggu, 3 April 2022 8:32