Jakarta (ANTARA) - Maskapai penerbangan bertarif rendah asal Amerika Serikat, Jetblue meniadakan kursi tengah di bangku tiga deret demi mematuhi protokol kesehatan menjaga jarak, physical distancing, untuk mencegah penyebaran virus corona (COVID-19).
Hal itu setidaknya akan diberlakukan sejak Juni hingga musim libur di AS pada 4 Juli mendatang, Forbes dikutip Kamis.
"Kami jamin Anda tak akan duduk bersebelahan dengan orang asing. Kalau Anda melihat ada tiga orang duduk berdampingan dalam satu deret bangku, kami pastikan mereka adalah orang yang bepergian bersama," kata perwakilan Jetblue Derek Dombrowski.
Protokol kesehatan lain yang diberlakukan adalah memonitor suhu tubuh para awak kabin dan fogging elektrostatik pesawat.
Bangku tengah akan diblok di pesawat jenis Airbus dan bangku dekat lorong akan diblok di pesawat yang lebih kecil, Embraer 190.
Seiring dengan dilonggarkannya aturan lockdown di AS maka "akan lebih banyak orang yang bepergian dengan pesawat dan kami ingin mereka merasa aman dengan Jetblue," kata COO Jetblue Joanna Geraghty.
Bukan hanya Jetblue, beberapa maskapai AS juga sudah berkomitmen mengurangi penumpang untuk menjaga jarak. American Airlines membloking 50 persen kabin utama baik bangku tengah maupun bangku-bangku yang dekat dengan tempat duduk pramugari.
Namun pada praktiknya, pada hari Minggu (17/5) salah satu pengguna Twitter mengunggah betapa penuhnya situasi di dalam kabin pesawat American Airlines. "Semua baris bangku penuh, mungkin cuma 4 baris bangku yang enggak. Aku tak pernah merasa sangat tak aman dalam hidupku sebelumnya," cuit Tammy Gonzalez.
Maskapai United Airlines juga berkomitmen akan mengosongkan bangku tengah namun dengan catatan "saat kondisi memungkinkan".
Awal bulan ini, Airlines United menuai badai kritik di media sosial ketika seorang penumpang mengunggah foto selfie menunjukkan penerbangan yang penuh sesak, dengan setiap kursi tengah ditempati.
Sepuluh hari sebelumnya, penumpang yang sama telah menerima email promosi dari United yang menyatakan, "Kami secara otomatis memblokir kursi tengah untuk memberi Anda lebih banyak ruang di papan."
Tantangan bagi maskapai adalah adanya penawaran dan permintaan. Pada saat yang sama semakin banyak pelancong, maskapai hanya menerbangkan sebagian kecil dari volume penerbangan normal. Hasilnya adalah banyak penerbangan yang lebih penuh daripada di awal pandemi.
Tetapi JetBlue menegaskan bahwa mereka akan melakukan hal-hal yang berbeda.
"Kami secara proaktif menambahkan penerbangan ekstra sesuai kebutuhan. Jika kita harus melakukannya dalam jangka pendek, maka itulah yang akan kita lakukan," kata Dombrowski.
"Kami pikir penting bagi pelanggan kami untuk menyadari bahwa mereka tidak akan duduk tepat di sebelah seseorang yang tidak mereka ajak bepergian, sehingga mereka merasa lebih baik tentang penerbangan," ujar dia.
Berita Terkait
BNPT: Travel note AS ke Papua pengingat lebih waspada
Jumat, 29 April 2022 2:27
Tujuh tips aman melancong saat puasa Ramadhan
Rabu, 6 April 2022 11:14
Lima "hidden gem" untuk waktu liburan akhir pekan
Sabtu, 8 Januari 2022 14:21
Delapan aktivitas liburan bersama anak di Singapura
Minggu, 21 November 2021 9:23
Kolaborasi adalah kunci pemulihan industri sektor pariwisata
Jumat, 29 Oktober 2021 8:22
Empat salah kaprah tentang ekowisata
Selasa, 26 Oktober 2021 11:18
Diskon penerbangan untuk penonton PON XX Papua
Minggu, 26 September 2021 16:14
Tiga destinasi wisata kreatif untuk perjalanan "mindfulness"
Jumat, 10 September 2021 12:06