Palembang (ANTARA) - Empat orang guru di Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan tewas akibat perahu 'ketek' yang ditumpangi tenggelam di Sungai Ujung Tanjung Desa Tanjung Atap saat hendak berziarah.
Kapolsek Tanjung Batu AKP Mujamik Harun, Selasa, mengatakan empat guru yang tenggelam tersebut merupakan rombongan 12 orang dari Lembaga Pendidikan Nurul Yaqin yang berniat ziarah ke Makam Said Umar Bagindo Sari yakni tokoh agama wilayah setempat.
"Perahu tenggelam pukul 12.30 WIB, informasinya perahu yang ditumpangi rombongan itu kelebihan kapasitas, normalnya untuk tujuh orang tapi ditumpangi 13 orang," ujar AKP Mujamik Harun dihubungi dari Palembang.
Empat orang meninggal yakni WA (perempuan 31 tahun), R (perempuan 30 tahun), MAP (laki-laki 31 tahun) dan D (perempuan 28 tahun), sedangkan sembilan orang lainnya termasuk sopir ketek selamat dan sempat mendapat perawatan di Puskesmas setempat lalu kembali ke rumah masing-masing.
Kejadian berawal dari empat orang yang naik ke perahu tersebut dari dermaga sungai milik warga bernama Zainal, namun perahu dalam kondisi mesin mati dan terpaksa didayung.
Lalu setibanya di Dermaga Desa Tanjung Atap empat orang itu meminta Zainal menaikkan delapan rekannya yang sudah menunggu, tetapi ditolak dengan alasan perahu tidak muat, Zainal justru menawarkan untuk mengangkut para rombongan dua kali penyeberangan.
Para rombongan justru menolak dan tetap meminta diantarkan satu kali penyeberangan sekaligus, akhirnya dipenuhi dengan kondisi perahu masih didayung karena mesin mati.
Akhirnya mesin menyala ketika perahu sudah berada di tengah sungai, naas tak lama setelah menyala perahu justru oleng dan terbalik hingga semua penumpang tercebur ke sungai, warga setempat ramai-ramai menyelamatkan para korban.
"Sebenarnya penumpang bisa berenang, hanya saja kondisi di dalam sungai ada rumput-rumput yang kalau kaki digerakkan jadi makin lengket, orang setempat menyebutnya 'kumpi'," kata AKP Mujahik menambahkan.
Sedangkan jarak makam dari lokasi kejadian sekitar satu kilometer dan memang hanya bisa ditempuh menggunakan perahu, kata dia, para korban yang meninggal rencananya akan dikebumikan pada Rabu (27/5).
Sementara pihak kepolisian akan mendalami kejadian naas tersebut guna mengetahui ada tidaknya unsur kelalaian.
Berita Terkait

SAR lanjutkan pencarian enam awak kapal yang tenggelam di dekat Pulau Yapero
Senin, 22 Februari 2021 9:25 Wib

Pencarian tujuh penumpang KM Uty Star belum membuahkan hasil
Kamis, 18 Februari 2021 8:57 Wib

Seorang pelajar di Putussibau Utara tewas tenggelam di sungai Pala Pulau
Kamis, 18 Februari 2021 5:55 Wib

SAR Timika lanjutkan pencarian tujuh penumpang kapal tenggelam di Pulau Yapero
Rabu, 17 Februari 2021 11:21 Wib

Pencarian tujuh penumpang kapal tenggelam terkendala cuaca buruk
Rabu, 17 Februari 2021 5:03 Wib

Korban tenggelam di perairan Asmat ditemukan meninggal dunia
Jumat, 29 Januari 2021 14:52 Wib

Polisi Jayapura tangani dua anak korban tenggelam di pantai Hamadi
Minggu, 3 Januari 2021 4:12 Wib

KM Mina Rejeki tenggelam akibatkan seorang ABK hilang di pelabuhan Muara Angke
Sabtu, 7 November 2020 3:29 Wib
Komentar