Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tenis Lapangan Indonesia (PP Pelti) Rildo Anwar mengatakan pelatnas tenis akan kembali dimulai pekan depan di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta menyusul adanya pelonggaran PSBB di ibu kota.
Pelatnas tenis memang harus terhenti akibat pandemi COVID-19 serta perpanjangan PSBB di DKI Jakarta, sehingga para atlet yang biasanya berlatih di Senayan itu terpaksa harus latihan mandiri di rumahnya masing-masing.
Namun belakangan ini, beberapa petenis putri, kata Rildo, sudah kembali berlatih bersama di lapangan tenis yang berada di perumahan di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta.
"Kemarin ada latihan di perumahan di PIK. Tapi sekarang kan PSBB sudah selesai (masa transisi). Kami sudah mencoba dan pekan depan bisa latihan di Senayan lagi," kata Rildo saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Rabu.
Ia melanjutkan bahwa keputusan untuk kembali menggelar pelatnas diambil Pelti sebab induk organisasinya itu sudah rampung menyusun protokol kesehatan yang akan dijadikan pedoman bagi para atlet ketika kembali memulai latihan nanti.
Sementara itu, Kemenpora hingga kini masih merumuskan protokol kesehatan umum yang akan menjadi pedoman untuk memulai kembali kegiatan olahraga nasional. Namun aplikasi secara khusus tetap diserahkan kepada tiap-tiap induk cabang olahraga.
KONI juga sebelumnya menyatakan bahwa kegiatan olahraga tahap awal hanya akan berfokus pada kegiatan olahraga perorangan, dan belum mengakomodir olahraga beregu.
Tenis menjadi salah satu cabang olahraga yang memungkinkan untuk kembali dilaksanakan di tahap awal karena minimnya kontak fisik serta bisa diterapkan aturan jaga jarak antarpemain.
Sejumlah cabang olahraga, seperti bulu tangkis, angkat besi, dan menembak memang masih terus menjalani kegiatan pelatnas di tengah pandemi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Sementara sebagian cabang olahraga lainnya, seperti atletik, karate, dan taekwondo tidak mau ambil risiko sehingga memilih untuk mengembalikan atletnya dan berlatih secara virtual.
Adapun tenis, menurut Rildo, sulit apabila harus dilakukan sendiri tanpa lawan tanding, sehingga ia merasa keputusan untuk menggelar pelatnas pekan depan sudah tepat. Apalagi, PP Pelti juga mempunyai target besar demi bisa meloloskan petenis di sektor ganda pada Olimpiade Tokyo tahun depan.
"Tidak mungkin anak-anak tidak latihan karena kalau hanya shadow tennis itu tidak mungkin. Dia mesti di lapangan. Kita juga sudah mengeluarkan (panduan) bagaimana cara bermain tenis dengan aman," ujarnya.
Berita Terkait
Tenis lapangan optimistis sumbang medali emas untuk NTB di PON Papua
Rabu, 25 Agustus 2021 16:36
Pelti Papua prioritaskan atlet OAP pada PON 2020
Senin, 19 Februari 2018 17:09
Pelti Papua datangkan mantan atlet nasional sebagai pelatih
Kamis, 19 Mei 2016 18:50
Pelti agendakan rekrut anak asli Papua
Senin, 18 Mei 2015 19:44
Invasi Rusia membuat Medvedev terancam raib di turnamen tenis
Senin, 28 Februari 2022 20:28
Iga Swiatek sampaikan dukungan untuk Ukraina saat juara Qatar Open
Minggu, 27 Februari 2022 4:13
Petenis Aldila Sutjiadi kantongi wildcard Australian Open
Minggu, 9 Januari 2022 4:05
PON Papua - LaNyalla bangga Jatim sapu bersih medali emas tenis
Jumat, 8 Oktober 2021 14:22