Jakarta (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo meminta kalangan pengusaha perikanan di Tanah Air tidak perlu mencemaskan pandemi COVID-19 karena melalui sinergi yang baik dengan berbagai pemangku kepentingan, maka segala hal bisa diatasi.
"Pelaku usaha perikanan tidak perlu khawatir meskipun wabah COVID-19 tengah melanda dunia. Pemerintah hadir melalui KKP untuk bekerja bersama rakyat dengan cara menggandeng berbagai pihak untuk dapat bersama-sama menghadapinya," kata Menteri Edhy dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, permasalahan seperti pemasaran produk perikanan baik budi daya maupun tangkap telah dicarikan solusinya yakni dengan menggandeng Kementerian BUMN untuk menopang hasil produksi.
Melalui Perindo, Perinus maupun Kliring Berjangka, lanjutnya, hasil produksi perikanan diyakini dapat terserap, karena sudah disiapkan anggaran yang cukup banyak untuk mengatasi hal ini.
Menteri Edhy menegaskan bahwa melalui kolaborasi serta kerja sama, tidak ada yang tidak mungkin, program akan sukses. KKP siap pula membantu akses permodalan.
Ia menambahkan bahwa dirinya optimistis Indonesia dapat segera bangkit melalui industri sektor kelautan dan perikanan yang menjadi andalan pada masa yang akan datang.
"Kami harap dapat memecahkan berbagai masalah yang ada di sektor kelautan dan perikanan serta membuat Indonesia menjadi pemenang dalam menghadapi pandemi COVID," papar Edhy.
Sebelumnya, KKP berkomitmen terus menjaga iklim investasi di sektor kelautan dan perikanan tetap tumbuh di tengah merebaknya pandemi COVID-19 di Indonesia.
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Nilanto Perbowo menyampaikanselain logistik, KKP juga terus menjaga iklim investasi di bidang kelautan dan perikanan tetap tumbuh.
"Selama triwulan I 2020, realisasi investasi kelautan dan perikanan tercatat sebesar Rp2,01 triliun, naik 38,75 persen dibanding periode yang sama tahun 2019 yang hanya mencapai angka Rp1,45 triliun. Yang harus diwaspadai adalah kemungkinan terjadinya perlambatan di triwulan II akibat pandemi," ucapnya.
Nilanto memaparkan, upaya penanggulangan dampak covid-19 terhadap investasi yang dilakukan pihaknya antara lain pengembangan perizinan sektor kelautan dan perikanan berbasis online serta memperpendek waktu pengurusan surat izin usaha pengolahan (SIUP) menjadi tiga hari.
Selain itu, ujar dia, fasilitas PPh diberikan untuk penanaman modal serta pemberian kebijakan tax holiday.
"Kemudian ada pembebasan bea masuk dan juga diberlakukan atas impor mesin barang dan bahan untuk keperluan produksi," jelas Nilanto.
Ia mengemukakan KKP terus berupaya menjaga geliat industri pengolahan hasil perikanan di situasi pandemi karena kelancaran arus barang menjadi salah satu faktor kunci untuk menunjang rantai produksi.
"Untuk pengangkutan produk perikanan melalui udara, Bapak Menteri juga sudah meminta kepada maskapai Garuda Indonesia untuk kelancaran pengangkutan produk perikanan domestik dan internasional dengan pesawat," kata Nilanto.
Sejumlah terobosan juga dilakukan PT Kereta Api Indonesia dengan mengembangkan kereta kontainer/barang untuk distribusi produk perikanan di jalur Surabaya-Jakarta-Surabaya. Banyak pelaku usaha ikan hias yang mendistribusikan barangnya dari Jawa Timur menuju Jakarta menggunakan kereta barang.
Berita Terkait
Mantan Menteri Perikanan Edhy Prabowo divonis 5 tahun penjara
Kamis, 15 Juli 2021 16:23
Jaksa tuntut eks penyuap Menteri KKP Edhy Prabowo 3 tahun penjara
Rabu, 7 April 2021 18:07
KPK panggil istri tersangka mantan menteri KP Edhy Prabowo
Jumat, 5 Maret 2021 11:11
KPK panggil tujuh saksi penyidikan kasus suap tersangka Edhy Prabowo
Senin, 7 Desember 2020 11:37
KPK amankan barang elektronik saat geledah rumah dinas istri Edhy Prabowo
Jumat, 4 Desember 2020 15:06
KPK panggil lima saksi usut kasus suap tersangka Edhy Prabowo
Jumat, 4 Desember 2020 11:49
KPK periksa sekretaris pribadi Edhy Prabowo
Kamis, 3 Desember 2020 15:26
KPK temukan Rp4 miliar hasil penggeledahan rumah dinas Edhy Prabowo
Kamis, 3 Desember 2020 12:44