Bangkok (ANTARA) - Pemerintah Thailand akan memperpanjang status darurat wabah COVID-19 hingga akhir bulan Agustus mendatang dengan tetap mempertahankan sejumlah langkah keamanan untuk menahan penyebaran virus corona, demikian menurut pejabat senior pada Rabu.
Keputusan itu diumumkan setelah hampir dua bulan tidak terjadi penularan lokal di Thailand serta sejumlah pihak mempertanyakan urgensi dari penerbitan dekrit status darurat tersebut.
"Masih diperlukan dekrit (status darurat ini) karena kita tengah membuka kembali negara ini bagi lebih banyak pertemuan bisnis dan pariwisata untuk menstimulasi perekonomian," kata Somsak Roongsita, sekretaris jenderal Dewan Keamanan Nasional.
Somsak juga menambahkan bahwa para pekerja medis, termasuk dokter, meminta status darurat tersebut diperpanjang.
Langkah perpanjangan itu diambil sepekan setelah terjadi aksi unjuk rasa politik terhadap pemerintah untuk menentang aturan mengenai larangan pertemuan publik.
Somsak, bagaimanapun, menyebut bahwa dekrit status darurat hanya akan digunakan untuk menangani wabah COVID-19, bukan menghalangi aksi unjuk rasa.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Pemkab Biak optimistis kunjungan wisatawan kembali normal 2022
Kamis, 25 Agustus 2022 8:48
Pemkot Jayapura segera hidupkan ekonomi kreatif usai pandemi COVID-19
Sabtu, 30 Juli 2022 6:54
Pemprov Papua minta Kota Jayapura berikan perhatikan khusus tangani COVID-19
Kamis, 28 Juli 2022 13:53
Pemkot Jayapura sebut perekonomian mulai membaik pascapandemi COVID-19
Senin, 27 Juni 2022 22:19
IDI abadikan 730 dokter wafat saat pandemi dalam monumen Menteng
Kamis, 17 Maret 2022 13:57
Otoritas Arab Saudi hapus sebagian besar pembatasan COVID-19
Senin, 7 Maret 2022 3:21
Sekolah di Biak terapkan belajar tatap muka terbatas
Sabtu, 5 Maret 2022 6:14
Jubir sebut kasus COVID-19 diperkirakan meningkat beberapa hari ke depan
Rabu, 16 Februari 2022 16:36