Wamena (ANTARA) - Sekelompok pengusaha orang asli Papua melakukan pemalangan Kantor Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Jayawijaya karena menilai proses lelang pekerjaan selama ini tidak transparan.
Ketua Tim Kawal Pembangunan Insfrastruktur Jayawijaya Kostan Elopere di Wamena, Senin, mengatakan selama ini ada pekerjaan dengan nilai lebih dari Rp2 miliar tidak dilelang.
"Perpres menyatakan bahwa lebih dari Rp2 miliar harus dilelang, tetapi selama ini penunjukan-penunjukan sampai melenceng dari aturan. Hari ini kami palang. Untuk pekerjaan tahun ini, lebih khususnya pokja tidak boleh buat kontrak lagi. Sementara di LPSE kami sudah kunci," katanya.
Ia mengatakan sistem penunjukan langsung kepada beberapa oknum pengusaha sudah berlangsung setiap tahun sehingga ia dan teman-temannya tidak mendapatkan bagian.
"Penunjukan ini bukan kepada orang yang murni kontraktor. Mereka pinjam perusahaan baru kerja," katanya.
Pengusaha asal Jayawijaya ini mengatakan tim kawal pembangunan insfrastruktur Jayawijaya menemukan 10 paket pekerjaan tahun 2019 yang tidak rampung dikerjakan namun dananya sudah dicairkan 100 persen.
Paket pekerjaan yang tidak rampung dikerjakan misalnya dua ruang kelas baru di Distrik Pelebaga, rehabilitasi perpusatakaan di Distrik Muliama, termasuk ditemukan juga paket tidak rampung di Distrik Tagime, Distrik Porome, Distrik Kurulu dan Distrik Walelagama.
"Satu paketnya di Distrik Pelebaga. Itu pada hari Jumat sudah diperiksa tim penyidik Polres Jayawijaya," katanya.
Sekretaris Tim Kawal Pembangunan Infrastruktur Jayawijaya Isak Wetipo mengharapkan pihak ULP tidak membuka palang sebelum adanya penjelasan dari bupati.
"Kami harap pihak LPSE menghargai kita yang palang ini. Dia menghargai kami, kami juga menghargai dia. Proses sudah jalan tetapi kita minta tahapannya," katanya.
Sebagai pengusaha asli Papua, kata Isak, mereka malu melakukan pemalangan setiap tahun. Ia mengharapkan pemerintah Jayawijaya transparan agar pengusaha asli Papua mampu bersaing dengan pengusaha lain.
"Kalau pekerjaan dilelang dan kita jatuh, kita bisa tahu kekurangan kami dan kami akan benahi. Tetapi hanya penunjukan,kasih karena belas kasihan akibat demonstrasi, ini lucu. Jadi kita minta terapkan aturan yang sesungguhnya," kata dia.