Jayapura (ANTARA) - Peran orang tua sangat penting dalam mencegah pengaruh narkoba terhadap anak-anak sehingga dapat tumbuh kembang dengan baik menjadi generasi penerus bangsa.
Ajakan itu disampaikan Direktur Resnarkoba Polda Papua Kombes Pol Totok Triwibowo dalam dialog interaktif di Studio I LPP RRI Jayapura yang mengusung topik 'Perangi Narkoba ditengah pandemi COVID-19 di Kota Jayapura, Papua, Kamis.
Kombes Totok mengakui, hal yang terpenting adalah kita tidak perlu saling menyalahkan namun harus mengawasi anak-anak kita dari tahap dalam lingkup keluarga, pergaulannya dan di lingkungan sekitar agar tidak terjerumus pada penggunaan narkoba.
"Peran orang tua sangat penting. Apabila ada masyarakat yang mengetahui jaringan-jaringan penyebaran narkotika agar segera melaporkan kepada kami, tidak perlu takut untuk melapor karena identitas pelapor akan kami rahasiakan," lanjutnya.
Menuru dia, Direktorat Resnarkoba Polda Papua mempunyai fungsi pencegahan dan penindakan.
Dimana fungsi pencegahan salah satunya seperti bekerjasama dengan RRI, bekerjasama dengan instansi-instansi lainnya, melakukan penyuluhan di bidang narkoba agar masyarakat paham tentang bahaya penggunaan narkoba.
"Yang kedua tentunya adalah penegakan hukum. Penegakan hukum, kita selalu bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) kemudian instansi-instansi terkait yang ada kaitannya dengan narkoba seperti pintu masuk melalui udara, pintu masuk melalui pelabuhan serta dengan polres-polres jajaran kita selalu bekerja sama untuk mengawasi masuknya narkoba," katanya.
Dalam hal penanganan hukum, kata dia, tindak pidana narkoba sejak Januari 2020 sampai dengan Maret 2020 sebelum pandemi COVID-19 merajalela hukum cukup tinggi.
"Awal bulan Maret 2020 kita berterima kasih juga karena Provinsi Papua menutup pintu masuk, sehingga peredaran narkoba menjadi berkurang tetapi kasusnya tetap ada karena pelaku pengedaran narkoba terus berusaha bagaimana caranya dalam situasi apapun akan tetap mengedarkan narkoba," katanya.
Pada April 2020 saja, kata dia, ada pengiriman barang (narkoba) sampai ke Kabupaten Boven Digoel dan Kabupaten Mappi, tetapi di jajaran di lapangan berhasil mengendalikannya.
"Kemudian mulai dari Mei 2020 sampai dengan sekarang sangat tinggi peredaran narkoba. Dari pengungkapan kasus terkait narkoba juga sangat tinggi mulai dari Januari 2020 sampai sekarang bulan September 2020, Direktorat Reserse narkoba Polda Papua telah ungkap 58 kasus itu beserta barang bukti dengan jenis yang bermacam-macam mulai dari Sabu-sabu, ganja dan jenis narkotika lainnya," katanya.
Berita Terkait
Pemkot Jayapura apresiasi program gerakan transisi PAUD ke SD menyenangkan
Selasa, 23 April 2024 20:06
BI Papua: Penyerapan uang selama libur lebaran capai Rp1,45 triliun
Selasa, 23 April 2024 20:04
Pemkab Biak Numfor salurkan dana hibah pilkada KPU sebesar Rp16,4 miliar
Selasa, 23 April 2024 18:52
Trafik Internet di Wilayah Maluku dan Papua naik 8,55 persen
Selasa, 23 April 2024 18:26
Pemprov Papua: Harga bahan pokok di Kota Jayapura stabil
Selasa, 23 April 2024 16:51
DPKP Biak Numfor sediakan lahan satu hektare tanam cabai-sayuran
Selasa, 23 April 2024 13:35
Plt Sekda sebut Biak menjadi penyelenggara STC pada November 2024
Selasa, 23 April 2024 11:31
Pemkab Jayapura dorong masyarakat Kampung Abar kembangkan produk gerabah
Selasa, 23 April 2024 10:00