Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu berpeluang menguat seiring ekspektasi disepakati stimulus lanjutan di Amerika Serikat.
Pada pukul 9.30 WIB, rupiah bergerak menguat 13 poin atau 0,09 persen menjadi Rp14.645 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.658 per dolar AS.
"Rupiah berpotensi menguat hari ini setelah semalam ada indikasi stimulus AS mungkin bisa dirilis sebelum pemilu," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu.
Presiden AS Donald Trump dikabarkan menawarkan nilai proposal stimulus yang lebih besar dibandingkan Partai Demokrat, yang mengindikasikan keinginan Trump untuk segera mendapatkan kesepakatan dan meluncurkan stimulus sebelum pemilu AS tanggal 3 November 2020 mendatang.
Menurut Ariston, kabar baik tersebut direspon positif oleh pasar dan harga aset berisiko menguat.
"Pagi ini juga masih terlihat penguatan harga aset berisiko dan rupiah mungkin bisa ikut menguat hari ini," ujar Ariston.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.550 per dolar AS hingga Rp14.750 per dolar AS.
Pada Selasa (20/10) lalu, rupiah ditutup menguat 50 poin atau 0,34 persen menjadi Rp14.658 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.708 per dolar AS.
Berita Terkait
Pemprov Papua minta warga perbatasan bertransaksi gunakan rupiah
Jumat, 17 November 2023 14:05
BI Papua edukasi pelajar cinta rupiah ke masyarakat
Senin, 10 Juli 2023 10:11
BI gelar ekspedisi Rupiah berdaulat di enam wilayah 3T Papua
Jumat, 23 Juni 2023 19:06
Astra Motor Papua hadirkan promo Honda CB150X hingga jutaan rupiah
Senin, 22 Mei 2023 10:03
Gairah perekonomian dari penggunaan rupiah perbatasan Merauke
Sabtu, 15 April 2023 14:28
BI Papua meluncurkan Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri 2023
Senin, 27 Maret 2023 17:22
Pemprov Papua apresiasi penyelenggaraan ekspedisi rupiah BI
Selasa, 21 Juni 2022 18:57
Rupiah menguat dipicu kemajuan perundingan damai Rusia-Ukraina
Rabu, 30 Maret 2022 10:47