Chicago (ANTARA) - Harga emas naik pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), rebound dari penurunan dua hari beruntun, saat reli dolar berhenti bersama dengan kekhawatiran atas meningkatnya kasus COVID-19 dan ketidakpastian seputar pemilihan Presiden AS minggu depan menawarkan dukungan untuk logam kuning safe-haven.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Exchange, bangkit 11,9 dolar AS atau 0,64 persen menjadi ditutup pada 1.879,90 dolar AS per ounce.
Emas berjangka merosot 11,2 dolar AS atau 0,6 persen menjadi 1.868 dolar AS pada Kamis (29/10/2020), setelah anjlok 32,7 dolar AS atau 1,71 persen menjadi 1.879,2 dolar AS pada (28/10/2020), dan menguat 6,2 dolar AS atau 0,33 persen menjadi 1.911,9 dolar AS pada Selasa (27/10/2020)l.
"Emas rebound karena dolar sebagian membalikkan reli dua hari yang mengejutkan," kata Tai Wong, kepala perdagangan derivatif logam dasar dan mulia di BMO.
"Investor menemukan bagian paling bawah dari kisaran baru-baru ini, tingkat yang baik untuk menambah kepemilikan emas menjelang pemilihan yang diperebutkan dengan panas minggu depan, yang tampaknya akan mengembalikan pemerintah satu partai, yang berarti stimulus yang jauh lebih besar dan lebih cepat."
Indeks dolar stabil terhadap para pesaingnya setelah naik ke level tertinggi dalam sebulan di sesi sebelumnya.
Menjelang hari pemilihan AS pada 3 November, penantang Demokrat Joe Biden memimpin atas Presiden Donald Trump secara nasional dalam jajak pendapat, tetapi sebagian besar negara bagian yang kompetitif menunjukkan persaingan yang lebih ketat.
"Ada banyak potongan-potongan struktural di tempat untuk emas terus naik setelah pemilihan, terlepas dari hasilnya," kata Kevin Rich, Penasihat Pasar Emas Global untuk The Perth Mint.
"Berdasarkan jumlah stimulus fiskal yang masuk dari sini di Amerika Serikat dan secara global ... (dan) jumlah besar utang pemerintah yang diambil ... itu akan membuat banyak mata uang di bawah tekanan, termasuk dolar Amerika."
Emas, yang telah melonjak 24 persen sepanjang tahun ini, cenderung diuntungkan dari langkah-langkah stimulus yang luas dari bank-bank sentral karena secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.
Kekhawatiran tentang lonjakan kasus virus corona di Amerika Serikat dan Eropa mengurangi minat investor terhadap aset berisiko.
Investor umumnya bullish pada emas karena mereka tetap mengkhawatirkan rekor kasus baru COVID-19 di Amerika Serikat dan Eropa, bersama dengan implikasi dari stimulus ekonomi.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 28,6 sen atau 1,22 persen menjadi ditutup pada 23,646 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 1,1 dolar AS atau 0,13 persen menjadi ditutup pada 848,4 dolar AS per ounce.
Berita Terkait
Harga emas menguat karena inflasi yang tinggi meningkatkan daya tariknya
Kamis, 14 April 2022 4:42
Harga emas naik setelah ekuitas AS jatuh dan perang Ukraina-Rusia berlanjut
Selasa, 12 April 2022 5:40
Harga emas terdongkrak 14,7 dolar didorong kekhawatiran inflasi dan Ukraina
Jumat, 8 April 2022 5:48
Harga emas melemah 4,4 dolar jelang rilis risalah pertemuan Federal Reserve
Kamis, 7 April 2022 5:22
Harga emas jatuh 6,5 dolar tertekan prospek kebijakan moneter agresif Fed
Rabu, 6 April 2022 5:36
Harga emas menguat dipicu prospek lebih banyak sanksi Rusia
Selasa, 5 April 2022 5:17
Harga emas anjlok 30 dolar karena data pekerjaan AS dan "greenback" menguat
Sabtu, 2 April 2022 6:28
Harga emas terdongkrak 15 dolar terdorong berlanjutnya konflik Rusia-Ukraina
Jumat, 1 April 2022 6:10