Jayapura (ANTARA) - Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano membentuk tim penanggulangan bencana dampak fenomena La Nina yang diperkirakan terjadi hingga awal tahun 2021.
Ketua Tim Penanggulangan Bencana Tingkat Kota Jayapura, Rustan Saru di Jayapura, Rabu, menjelaskan alasan pembentukan tim sesuai dengan arahan pemerintah pusat. Juga informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa pada November 2020, Januari hingga Maret 2021 kemungkinan terjadi perubahan cuaca dan perubahan iklim.
Menurut dia, bencana La Nina berpotensi mengubah situasi dan kondisi di daerah Papua umumnya, dan terutama di Kota Jayapura.
Kemungkinan akan ada hujan lebat, kemudian akan ada perubahan suhu, dan cuaca. Bahkan bisa terjadi perubahan iklim dan gelombang laut.
"Bisa air laut naik dan juga gelombang yang tinggi, sehingga ini perlu kita antisipasi," kata Rustan Saru yang juga Wakil Wali Kota Jayapura itu.
Dengan demikian, menurut dia, pada Selasa (17/11) piahaknya telah mengundang beberapa komponen terkait seperti TNI/Polri dan beberapa instansi teknis lainnya termasuk beberapa komunitas yang menangani radio, semuanya diundang untuk membahas dan membentuk tim untuk pengendalian bencana.
Termasuk organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kota Jayapura, untuk bersatu ketika nanti terjadi bencana. Untuk itu, tim telah dibentuk untuk mengantisipasinya.
"Kebetulan, ketua tim adalah saya selaku Wakil Wali Kota Jayapura, maka kita harus melakukan beberapa langkah-langkah mengantisipasi bencana, pertama pada 24 November 2020 nanti, akan dilakukan simulasi bencana di Lapangan PTC Entrop. Kita akan tunjukkan inilah kekuatan kita, inilah personel kita yang nantinya bertugas jika terjadi bencana di Kota Jayapura," ujarnya.
Dia mengatakan, melalui pertemuan itu diberikan sosialisasi kepada masyarakat bahwa pada akhir 2020 dan awal 2021 harus waspada terhadap bencana alam, bisa berupa longsor, bisa berupa banjir, bisa juga berupa gelombang tinggi.
Untuk itu, kata dia, sebelum terjadi, pemerintah sudah melakukan pertemuan dan konsolidasi untuk mengukur kekuatan dalam menangani bencana.
"Sekali lagi kita berharap masyarakat mendukung program ini, mari kita kompak dan bersatu sehingga jika terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan bersama maka dengan cepat, dengan mudah, dan dengan kekuatan yang ada, bisa kita langsung tuntaskan untuk keselamatan umat manusia, terutama penduduk Kota Jayapura," katanya.
Ia menambahkan belajar dari bencana yang sudah pernah terjadi, tambah dia, maka tim yang telah dibentuk diminta untuk harus melakukan pendataan mitigasi bencana, memplot titik-titik mana yang rawan, baik longsor, banjir dan bencana lainnya.
Berita Terkait
Tim SAR Timika melanjutkan pencarian ABK Papua Jaya 2 jatuh ke laut
Kamis, 25 April 2024 13:48
Kabid Humas Polda:Tim gabungan amankan tiga warga terkait tewasnya Bripda OB
Selasa, 16 April 2024 23:11
Tim Ahli Cagar Budaya Jayapura melakukan delineasi Gunung Srobu
Selasa, 9 April 2024 18:47
Pangdam XVII akui tim investigasi periksa saksi kasus kekerasan Puncak
Selasa, 2 April 2024 17:38
Kodam XVII/Cenderawasih turunkan tim selidiki kekerasan Kabupaten Puncak
Sabtu, 30 Maret 2024 14:49
Lanud Silas Papare demolisi bom perang dunia dua
Kamis, 28 Maret 2024 18:14
Tim gabungan di Jayapura tangkap dan amankan 1.000 pil koplo
Selasa, 26 Maret 2024 3:33
Kapolda Papua turunkan tim evaluasi keberadaan Pos Polisi 99 di Ndeotadi
Sabtu, 23 Maret 2024 14:23