Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tidak pernah berhenti mengembangkan jalinan kerja sama nasional dan internasionalnya, salah satunya dengan menggaet Universidad Escuela de Administración, Finanzas e Instituto Tecnológico (EAFIT), Kolombia.
Rektor UMM, Dr Fauzan di Malang, Rabu, mengemukakan jalinan kerja sama antara UMM dan EAFIT ditandatangani pada pekan lalu dan dihadiri oleh Duta Besar Indonesia untuk Kolombia Priyo Iswanto dan Duta Besar Kolombia untuk Indonesia Juan Camilo Valencia Gonzalez.
Fauzan meyakini kedua perguruan tinggi tersebut bisa saling mendukung dan bersinergi. Sinergitas inilah yang nanti dapat mempercepat akselerasi kemajuan di perguruan tinggi masing-masing. "Dengan potensi yang dimiliki kedua universitas, kerja sama ini tentu akan memberikan kemajuan dan inovasi baru, terutama di level internasional," kata Fauzan.
Fauzan mengatakan kerja sama ini bukan sekadar formalitas semata. Lebih jauh, bisa ditindaklanjuti dengan program strategis dan terukur dalam waktu dekat. Ia percaya banyak hal besar bisa dilakukan bersama EAFIT, mengingat kualitas kedua universitas yang bagus pula.
Menurut Fauzan, Wakil Rektor EAFIT, Claudia Maria Zea Restrepo mengungkapkan kerja sama ini bisa memperkuat hubungan bilateral antara Kolombia dan Indonesia, khususnya dalam bidang pendidikan tinggi.
"Kesepakatan ini dilaksanakan beriringan dengan peringatan 40 tahun hubungan diplomatik Kolombia dan Indonesia. Selain itu, juga bertepatan dengan ulang tahun ke-60 Universidad EAFIT" tuturnya.
Fauzan menyampaikan UMM dan Universidad EAFIT memiliki banyak kesamaan. Keduanya merupakan perguruan tinggi swasta yang sama-sama sudah melayani di bidang pendidikan selama lebih dari lima puluh tahun.
Ia berharap agar kerja sama yang terjalin bisa memberikan kontribusi dalam hubungan kedua universitas dan transformasi masyarakat.
Lebih lanjut, Duta Besar Kolombia untuk Indonesia menganggap kerja sama strategis antara kedua universitas terkemuka ini bisa menjembatani kesenjangan jarak geografis, meningkatkan potensi pertukaran budaya serta akademi.
Juan Camilo Valencia Gonzalez, kata Fauzan, berharap perjanjian bebas visa kedua negara mampu memberikan kemudahan dalam hal mobilitas akademik.
Sementara itu, lanjut Fauzan, Duta Besar Indonesia untuk Kolombia Priyo Iswanto menginginkan penandatanganan ini dapat melengkapi kerja sama pendidikan antardua negara.
"Pak Dubes mengatakan sampai saat ini kerja sama hanya terbatas pada beasiswa yang disediakan oleh pemerintah seperti Darmasiswa dan beasiswa lainnya. Pak Dubes juga mengapresiasi proses perundingan yang sangat intensif meski berada di tengah pandemi. Hal ini tidak lepas dari kemajuan teknologi dan Informasi," ucapnya.
Berita Terkait
Mahasiswa UMM meraih medali emas di ajang I2ASPO
Rabu, 29 Desember 2021 9:51
Mahasiswa UMM merancang aplikasi permudah pembelajaran Alquran di TPQ
Sabtu, 4 Desember 2021 10:49
Mahasiswa UMM membuat beras analog dari kulit manggis untuk diabetes
Jumat, 10 September 2021 16:57
Mahasiswa UMM membuat masker khusus tuna rungu dari limbah sedotan
Senin, 26 Juli 2021 15:46
Mahasiswa UMM buat radar pelacak benda untuk keamanan laut di Indonesia
Jumat, 23 Juli 2021 15:46
UMM meraih predikat kampus bintang tiga dunia
Sabtu, 26 Juni 2021 17:07
UMM terima dana hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka Rp8,1 miliar
Minggu, 13 Juni 2021 15:40
Tim Dosen UMM buat aplikasi Maduhukum untuk permudah literasi hukum
Minggu, 21 Maret 2021 13:17