Pertamina MOR VIII bantah adanya kelangkaan minyak tanah di Papua

Jayapura (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua membantah adanya kelangkaan minyak tanah di wilayah setempat.

Unit Manager Communication, Relations and CSR PT Pertamina (Persero) MOR VIII Maluku Papua Edi Mangun di Jayapura, Jumat, mengatakan stok terminal BBM di Maluku atau Papua masih aman dalam 15 hari ke depan.

"Terlebih dalam minggu ini akan ada kapal pengangkut BBM yang akan bersandar di terminal Ambon dan Papua," katanya.

Menurut Edi, agen maupun pangkalan di wilayah Papua masih menyalurkan minyak tanah sesuai kuota awal dan tidak mengurangi jatah yang diberikan.

"Menjadi pertanyaannya adalah, walaupun stok aman dan kami lakukan distribusi normal ke agen dan pangkalan, di awal tahun selalu saja muncul berita kelangkaan," ujarnya.

Untuk pengawasan di luar jangkauan, tambah dia, Pertamina telah melibatkan seluruh elemen dari Dinas Perindagkop dan aparat penegak hukum untuk mengawasi mobilisasi pergerakan mobil minyak tanah, sesuai amanah UU Migas.

“Peristiwa kelangkaan minyak tanah sering terjadi memasuki tahun baru," katanya lagi.

Untuk itu, pihaknya berharap aparat keamanan dan Dinas Perindagkop dapat turut membantu untuk mengungkap modus operandi yang diduga menjadi penyebab kelangkaan minyak tanah tersebut.