Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua optimistis kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sangat berdampak kepada masyarakat di wilayahnya.
Wakil Gubernur (Wagub) Papua Klemen Tinal di Jayapura, Senin, mengatakan pelaksanaan kebijakan pemulihan ekonomi ini harus secara komprehensif.
"Bahkan kami berharap kondisi perekonomian Papua akan lebih baik jika dibandingkan dengan provinsi lain karena adanya kebijakan PEN ini," katanya.
Menurut Klemen, pasalnya, jumlah penduduk di Provinsi Papua tidak banyak seperti provinsi lain sehingga implementasi kebijakan PEN dapat lebih maksimal dirasakan oleh masyarakat.
"Kini yang menjadi faktor penting lain juga adalah dari sisi pimpinan daerahnya masing-masing, apakah mau fokus menjalankan kebijakan PEN ini bagi warganya," ujarnya.
Dia menjelaskan rakyat atau masyarakat tinggal mengikuti aturan dan program kegiatan yang dibuat oleh pemerintah dari kebijakan PEN ini.
"Oleh karena itu, dalam rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Papua, saya tegaskan bahwa implementasi kebijakan PEN ini harus diseriusi mengingat jumlah penduduk yang tidak terlalu banyak," katanya lagi.
Dia menambahkan berbeda dengan provinsi lain seperti Pulau Jawa yang jumlah penduduknya sangat banyak sehingga mungkin saja kebijakan PEN ini tidak mengakomodir semua warga.
Berita Terkait
Melihat upaya pemerintah meningkatkan ekonomi Nelayan di Papua
Kamis, 25 April 2024 13:46
Pemprov Papua sebut RTRW salah satu upaya lindungi hutan
Kamis, 25 April 2024 13:26
Pemprov: 126 pokmaswas bantu awasi laut di Papua dari penggunaan peledak
Rabu, 24 April 2024 15:05
Pemprov Papua identifikasi potensi komoditas dorong ekspor
Rabu, 24 April 2024 15:04
Pemprov Papua: Harga bahan pokok di Kota Jayapura stabil
Selasa, 23 April 2024 16:51
Pemprov Papua: Organisasi Kalwedo berkontribusi nyata untuk pembangunan
Senin, 22 April 2024 17:01
Tokoh Adat Tabi harap masyarakat jaga kamtibmas jelang pilkada
Sabtu, 20 April 2024 17:57
Pemprov Papua harga bahan pokok terpantau stabil setelah lebaran 2024
Jumat, 19 April 2024 2:24